jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Intan Ahmad mengungkapkan, ada pergeseran minat mahasiswa zaman now.
Dulu, banyak mahasiswa berlomba-lomba mempelajari bahasa Inggris. Namun di era revolusi industri 4.0, mahasiswa lebih tertarik coding.
BACA JUGA: Kemnaker Luncurkan Aplikasi Pengantar Kerja Berbasis Online
"Ini baik, karena sekarang era digitalisasi. Hanya mahasiswa yang menguasai teknologi bisa eksis dalam persaingan dalam maupun luar negeri," kata Intan saat membuka final Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 tingkat regional II di Kampus Universitas Tarumanagara (Untar), Sabtu (12/5).
Di era persaingan ketat ini, lanjutnya, mahasiswa zaman now harus punya modal coding, kuasai data, dan literasi universal. Dengan menguasai tiga itu, kualitas mahasiswa akan meningkat tajam.
BACA JUGA: Revolusi Industri 4.0, Kemendikbud Rancang Ulang Kurikulum
"Saya senang setiap tahun jumlah tim yang ikut KRI terus bertambah. Teknologi robotik ini mengandalkan coding dan data," ucapnya.
Sementara Rektor Untar Prof Dr Agustinus Purna Irawan menyatakan, salah satu mata kuliah andalan di Fakultas Teknik adalah coding dan robotik. Baik program studi teknik arsitektur, sipil, dan industri mengandalkan digitalisasi.
BACA JUGA: Buka IIMS, Jokowi Bicara soal Revolusi dan Industri Otomotif
"Seluruh prodi di Fakultas Teknik memiliki kemampuan dalam keilmuan yang menunjang teknologi robotik. Peran teknologi tidak bisa dihindari dan kesiapan menyambut era revolusi industri 4.0 harus dimulai dari perguruan tinggi," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revolusi Industri 4.0: Beberapa Jenis Pekerjaan Bakal Hilang
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad