Contoh Monorel Bakal Dipajang di Monas

Kamis, 25 April 2013 – 19:31 WIB
JAKARTA - Tahun ini proyek monorel akan dilanjutkan oleh Pemprov DKI Jakarta. PT Jakarta Monorail (JM) selaku pemenang tender sudah mempersiapkan pelaksanaan proyek tersebut.

PT JM bahkan telah menyiapkan display monorel yang dibuat di China. Nantinya, contoh bentuk monorel ini akan dipamerkan di halaman depan Monumen Nasional (Monas) agar bisa disaksikan masyarakat.

"Kita akan pamerkan bentuk depan dan bagian badan monorel yang biasa diperuntukan bagi penumpang di Monas minggu pertama awal Mei," kata Juru Bicara PT Jakarta Monorail, Bovanantoo dalam acara seminar "Pengembangan Transportasi Publik Untuk DKI" yang digelar oleh Lingkar Sahabat Indonesia Jerman (LSIJ), Kamis (25/4).

Bonavantoo menjelaskan, bagian depan dan badan monorel yang akan menjadi display sudah selesai dibuat. Saat ini contoh bentuk monorel itu sedang dikirimkan dari China ke Jakarta.

Dengan display monorel ini, sambung Bonavantoo, masyarakat bisa mengetahui kapasitas dan tingkat kerumitan dari angkutan transportasi massal. PT JM sendiri menargetkan pembangunan monorel dapat rampung dalam waktu 2,5 tahun.

Bonavantoo menambahkan, pihaknya telah melengkapi persyaratan administrasi pembangunan monorel kepada Pemprov DKI Jakarta. PT JM mulai melakukan evaluasi terhadap tiang-tiang monorel yang sudah terpancang di beberapa titik di Jakarta. "Segera setelah Pak Gubernur mengeluarkan surat resmi, konsultan teknis akan langsung mengecek kondisi tiang tiang yang ada," ujarnya.

Selain itu, PT JM juga akan melakukan evaluasi terkait dengan kapasitas penumpang monorel di jalur blue line dan green line. Bonavantoo mengungkapkan, kemungkinan ada perubahan letak stasiun karena perubahan trase seperti adanya pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT). "Kami juga mengevaluasi kemungkinan adanya pemasukan diluar dari tiket. Evaluasi Pemanfataan stasiun dan connecting dengan rel kereta api dan transportasi umum lainnya terus dilakukan," ujarnya.

Nantinya, jalur green line diisi dengan monorel yang terdiri dari 4 gerbong. Sementara blue line terdiri dari 6 gerbong.

Jumlah penumpang pada kedua jalur tersebut ditargetkan mencapai 300 ribu setiap hari. Dalam waktu lima tahun, diharapkan jumlah penumpang mencapai 600 ribu setiap harinya.

Sementara itu Ketua Lingkar Sahabat Indonesia Jerman (LSIJ), Wally Shaleh mendukung kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan proyek monorel. Ia berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak mudah berubah pikiran apabila ada organisasi atau lembaga yang memberikan alternatif baru transportasi massal.

"Gubernur jangan bimbang, langsung action saja. Masyarakat butuh transportasi massal mengatasi kemacetan," kata Wally.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sevel Tebet Terbakar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler