Copa America 2019 Brasil vs Peru: Ingat, Pernah Ada Kejadian Memalukan

Minggu, 23 Juni 2019 – 01:03 WIB
Pelatih Timnas Brasil Tite. Foto: AFP

jpnn.com, RIO DE JANEIRO - Brasil akan melakoni laga terakhir Grup A Copa America 2019 melawan Peru di Arena Corinthians, Minggu (23/6) dini hari WIB.

Laga itu mengingatkan publik Brasil pada momen memalukan yang terjadi di Copa America 2016.

BACA JUGA: Copa America 2019: Brasil Dituding Menggunakan Drone Untuk Memata-matai Persiapan Peru

Saat itu Dunga yang menjadi pelatih Brasil kehilangan posisinya setelah anak asuhnya dibekap Peru dengan skor 0-1.

BACA JUGA: Copa America 2019: Brasil Dituding Menggunakan Drone Untuk Memata-matai Persiapan Peru

BACA JUGA: Lihat Gol Alexis Sanchez yang Membuat Chile Lolos ke Perempat Final Copa America 2019

Kekalahan itu membuat Brasil gagal lolos dari fase grup. Saat ini Brasil masih duduk di puncak klasemen grup A dengan poin empat.

Peru di posisi kedua dengan poin yang sama dengan Brasil. Akan tetapi, Brasil yang agregat golnya lebih apik berhak nangkring di posisi yang lebih bagus.

BACA JUGA: Copa America 2019 Chile vs Ekuador: Teror Sampai Lawan Tekor

Hasil seri di laga ini sudah meloloskan kedua tim sebagai juara dan runner-up grup.

Pelatih Brasil Tite mendapat misi dari Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) untuk mengantarkan Dani Alves dan kawan-kawan ke tangga juara.

Meski tidak kalah dalam dua laga, Brasil tetap mendapat kecaman dari para pendukun setianya.

“Dalam opini saya, tim kami tak pantas di-boo, baik saat lawan Bolivia (15/6) atau Venezuela (19/6). Sebab, kami bekerja dengan rapi di belakangan dan membombardir gawang lawan terus menerus,” ucap bek Thiago Silva kepada SporTV.

Kritik terbesar dalam dua laga Brasil adalah kinerja lini serangnya. Roberto Firmino, David Neres, Richarlison, dan Gabriel Jesus masih gagal mencetak gol.

Gelandang Philippe Coutinho malah lebih produkdif dengan kontribusi dua gol.

“Itulah masalahnya. Ketika kami terus membuat peluang, tetapi penyerang gagal menceploskannya menjadi gol, kami akan dicap gagal karena tidak melakukan apa-apa,” tutur Thiago.

Di sisi lain, Tite memberikan atensi besar soal boo suporter Brasil serta kurang mautnya produktivitas lini depan.

Pria 58 tahun itu mengaku terus melakukan evaluasi untuk para penyerang di setiap sesi latihan.

“Kami tahu berada dalam tekanan dan itu merupakan satu tantangan tim ini. Saya tekankan pemain untuk terus melakukan kombinasi umpan dan tak lelah mencari ruang,” ujar Tite.

Kinerja lini depan, sambung Tite, sebenarnya tidak di bawah standar.

Firmino, Neres, Richarlison, dan Jesus secara total membuat 14 tembakan dalam dua laga. Namun, hanya dua yang statusnya on target.

“Saya tak ada kepercayaan tertentu harus mengganti pemain ini dengan pemain itu,” kata Tite. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Copa America 2019: Jepang Tahan Negara yang Paling Sering Juara


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler