Copot Jilbab di Muka Umum, Puluhan Perempuan Iran Ditangkap

Senin, 05 Februari 2018 – 23:10 WIB
Perempuan Iran Ditangkap karena Tak Berjilbab (AP)

jpnn.com, TEHRAN - Iran menindak perempuan yang melanggar aturan memakai jilbab di muka publik. Setidaknya ada 29 perempuan ditangkap di Iran karena tak memakai jilbab.

Penangkapan tersebut mendapat kritik keras dari para aktivis dan kelompok hak asasi manusia.

BACA JUGA: Viral! Kaum Hawa Iran Bikin Aksi Gantung Hijab di Depan Umum

Kantor berita Tasnim melaporkan pada Jumat (1/2), terdapat 29 perempuan ditangkap. Polisi Teheran mengatakan, para perempuan tersebut ditangkap karena mengganggu keamanan publik.

Jilbab menjadi aturan wajib di Iran sejak 1979. Tepatnya setelah revolusi Iran oleh Ayatollah Khomeini. Selama bertahun-tahun, ratusan ribu perempuan Iran memprotes undang-undang tersebut.

BACA JUGA: Ayatollah Khamenei Ungkap Konspirasi AS-ISIS di Afghanistan

Dalam beberapa pekan terakhir, usai unjuk rasa yang terus-menerus terjadi di negara ini, para perempuan kembali menentang undang-undang yang mewajibkan perempuan memakai jilbab.

Bahkan pada sebuah aksi unjuk rasa, mereka melepaskan jilbab mereka di depan umum dan melambaikan jilbabnya pada kayu seperti bendera.

BACA JUGA: Iran Bakal Membalas Aksi Psikotik Donald Trump

Analis Iran-Amerika, Holly Dagres mengatakan, Pemerintah Iran sangat sadar kalau lebih dari separuh penduduknya menentang penggunaan jilbab.

"Ini terbukti dengan fakta bahwa polisi moral terus-menerus berpatroli di jalanan kota-kota besar seperti Teheran," kata Dagres seperti dilansir Al Jazeera.

Seorang aktivis Iran, Masih Alinejad yang diasingkan, memulai kampanye melawan kewajiban berjilbab. Ia kecewa Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif tetap diam meski ada penangkapan para perempuan tak berjilbab tersebut.

Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Iran menyatakan, seorang perempuan yang juga menentang kewajiban berjilbab telah dipindahkan ke sebuah penjara di sebelah selatan Teheran. Ia ditahan dengan uang jaminan sebesar USD 135 ribu.

Kepala Jaksa Penuntut Iran, Mohammad Jafar Montazeri mengecam aksi perlawanan terhadap aturan kewajiban berjilbab sebagai tidakan yang kekanak-kanakan. Ia menuding rang-orang luar Iran menghasut gerakan tersebut. (ina/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taktik Represif Sukses, Rezim Ulama Iran Klaim Kemenangan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler