MILAN - Final Coppa Italia musim ini akan berlangsung di ibu kota Italia, tepatnya di Stadion Olimpico, Roma pada 26 Mei nanti. Kebetulan, tiket final juga diraih dua tim ibu kota, Lazio dan AS Roma.
Ya, Derby della Capitale (sebutan untuk derby ibu kota Italia) di final Coppa Italia musim ini terwujud, setelah Roma mengalahkan Inter Milan 3-2 (0-1) pada second leg semifinal di Giuseppe Meazza, kemarin dini hari WIB. Roma pun lolos dengan agregat 5-3. Pasalnya, pada leg pertama semifinal lalu (23/1) mereka juga unggul 2-1. Lazio yang menjadi lawan Roma sendiri lolos ke final setelah menyingkirkan Juventus dengan agregat 3-2.
Meski lolos, namun para Serigala Roma harus berjuang ekstra keras untuk menuju partai puncak yang ke-17 kalinya. Mereka bahkan sempat tertinggal 0-1 melalui gol Jonathan pada menit ke-22. Padahal, andai saja Inter mampu mempertahankan keunggulan, maka mereka lah yang akan melaju ke final.
"Saat jeda turun minum, kami berbicara satu sama lain dan kemudian mengatakan kami tidak bisa terus seperti ini. Kami harus membangkitkan diri sendiri," kata Aurelio Andreazzoli, allenatore Roma, kepada Rai Sport, seperti dikutip Football Italia.
Motivasi dari pengganti Zdenek Zeman itu ternyata membuahkan hasil. Striker muda Roma Mattia Destro menyarangkan dua gol pada menit ke-55 dan 69. Kemudian, Vasilis Torosidis menambah keunggulan di menit ke-74. Inter sempat menambah satu gol melalui Ricky Alvarez sepuluh menit menjelang laga berakhir.
"Sulit menjelaskan mengapa kami memulai pertandingan dengan begitu buruk. Itu bukan kali pertama terjadi. Laga sebelumnya melawan Torino juga seperti itu. Kami akhirnya harus menghabiskan energi untuk mengalahkan lawan," jelas Andreazzoli.
Kemenangan itu dinilai bisa meningkatkan spirit Roma pada sisa musim ini di Serie A Liga Italia. "Kami memang melaju ke final dan akan terjadi Derby della Capitale. Tetapi, fokus kami belum ke situ, masih ada beberapa laga penting di liga," terang pelatih berusia 59 tahun itu.
Ya, di klasemen sementara Serie A, Roma masih berada pada posisi keenam atau satu setrip di bawah zona Eropa. Mereka mengemas 51 poin dan sama banyak dengan Lazio yang berada di posisi kelima. Hanya, Roma masih kalah head to head.
Di sisi lain, kegagalan di Coppa Italia membuat Inter semakin terpuruk. Mereka terancam absen dari pentas Eropa musim depan. Jabatan pelatih Andrea Stramaccioni pun menjadi taruhannya pada akhir musim ini.
"Saya pikir tim kami sedang menghadapi situasi yang ekstrim dengan banyaknya pemain cedera. Mereka bermain bagus pada babak pertama, tetapi karena kalah kedalaman skuad, kami harus tersingkir," papar Massimo Moratti, presiden Inter.
Saat ini, Inter memang kehilangan 11 pemain yang cedera. Di antaranya tiga striker utama seperti Diego Milito, Rodrigo Palacio, dan Antonio Cassano. Praktis, melawan Roma, mereka hanya mengandalkan striker gaek Tommaso Rocchi.
"Sekarang kami harus berusaha sebaik mungkin di akhir musim ini dengan banyaknya pemain cedera. Kami harus tetap tenang. Kami juga belum terlalu jauh dari zona Eropa," terang Javier Zanetti, kapten Inter, kepada Goal.
Di klasemen sementara, Inter berada pada posisi ketujuh dengan 50 poin. Klub berjuluk Nerazzurri itu hanya tertinggal satu angka di belakang Lazio dan Roma. Dari AC Milan yang berada di tiga besar, mereka ketinggalan sembilan angka. (ham/bas)
Ya, Derby della Capitale (sebutan untuk derby ibu kota Italia) di final Coppa Italia musim ini terwujud, setelah Roma mengalahkan Inter Milan 3-2 (0-1) pada second leg semifinal di Giuseppe Meazza, kemarin dini hari WIB. Roma pun lolos dengan agregat 5-3. Pasalnya, pada leg pertama semifinal lalu (23/1) mereka juga unggul 2-1. Lazio yang menjadi lawan Roma sendiri lolos ke final setelah menyingkirkan Juventus dengan agregat 3-2.
Meski lolos, namun para Serigala Roma harus berjuang ekstra keras untuk menuju partai puncak yang ke-17 kalinya. Mereka bahkan sempat tertinggal 0-1 melalui gol Jonathan pada menit ke-22. Padahal, andai saja Inter mampu mempertahankan keunggulan, maka mereka lah yang akan melaju ke final.
"Saat jeda turun minum, kami berbicara satu sama lain dan kemudian mengatakan kami tidak bisa terus seperti ini. Kami harus membangkitkan diri sendiri," kata Aurelio Andreazzoli, allenatore Roma, kepada Rai Sport, seperti dikutip Football Italia.
Motivasi dari pengganti Zdenek Zeman itu ternyata membuahkan hasil. Striker muda Roma Mattia Destro menyarangkan dua gol pada menit ke-55 dan 69. Kemudian, Vasilis Torosidis menambah keunggulan di menit ke-74. Inter sempat menambah satu gol melalui Ricky Alvarez sepuluh menit menjelang laga berakhir.
"Sulit menjelaskan mengapa kami memulai pertandingan dengan begitu buruk. Itu bukan kali pertama terjadi. Laga sebelumnya melawan Torino juga seperti itu. Kami akhirnya harus menghabiskan energi untuk mengalahkan lawan," jelas Andreazzoli.
Kemenangan itu dinilai bisa meningkatkan spirit Roma pada sisa musim ini di Serie A Liga Italia. "Kami memang melaju ke final dan akan terjadi Derby della Capitale. Tetapi, fokus kami belum ke situ, masih ada beberapa laga penting di liga," terang pelatih berusia 59 tahun itu.
Ya, di klasemen sementara Serie A, Roma masih berada pada posisi keenam atau satu setrip di bawah zona Eropa. Mereka mengemas 51 poin dan sama banyak dengan Lazio yang berada di posisi kelima. Hanya, Roma masih kalah head to head.
Di sisi lain, kegagalan di Coppa Italia membuat Inter semakin terpuruk. Mereka terancam absen dari pentas Eropa musim depan. Jabatan pelatih Andrea Stramaccioni pun menjadi taruhannya pada akhir musim ini.
"Saya pikir tim kami sedang menghadapi situasi yang ekstrim dengan banyaknya pemain cedera. Mereka bermain bagus pada babak pertama, tetapi karena kalah kedalaman skuad, kami harus tersingkir," papar Massimo Moratti, presiden Inter.
Saat ini, Inter memang kehilangan 11 pemain yang cedera. Di antaranya tiga striker utama seperti Diego Milito, Rodrigo Palacio, dan Antonio Cassano. Praktis, melawan Roma, mereka hanya mengandalkan striker gaek Tommaso Rocchi.
"Sekarang kami harus berusaha sebaik mungkin di akhir musim ini dengan banyaknya pemain cedera. Kami harus tetap tenang. Kami juga belum terlalu jauh dari zona Eropa," terang Javier Zanetti, kapten Inter, kepada Goal.
Di klasemen sementara, Inter berada pada posisi ketujuh dengan 50 poin. Klub berjuluk Nerazzurri itu hanya tertinggal satu angka di belakang Lazio dan Roma. Dari AC Milan yang berada di tiga besar, mereka ketinggalan sembilan angka. (ham/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Carroll Kasar, Fergie Gusar
Redaktur : Tim Redaksi