jpnn.com, WASHINGTON - Para bos maskapai penerbangan terbesar Amerika Serikat kompak mendesak Kongres segera mensahkan kebijakan dana talangan bagi perusahaan yang terdampak virus corona. Jika tidak, sekitar 750 ribu buruh industri penerbangan akan kehilangan pekerjaan mereka.
"Jika jaminan upah pekerja tidak disahkan secepatnya, banyak dari kami terpaksa mengambil tindakan keras seperti merumahkan pekerja," ujar para CEO yang tergabung dalam Airlines for America dalam surat kepada pimpinan dua kamar Kongres AS, Sabtu (21/3).
BACA JUGA: Hampir 20 Ribu Orang Terinfeksi Corona, Donald Trump: Amerika Masih Unggul dan Pasti Menang
Airlines of America mewakili empat maskapai besar, American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines dan Southwest Airlines. Perusahaan jasa pengiriman barang FedEx dan UPS juga bergabung dalam grup tersebut.
Dalam surat tersebut para CEO berkali-kali menekankan pentingnya anggaran stimulus yang saat ini tengah dibahas Kongres AS. Mereka juga berulang kali menyebutkan bahwa pengesahan perlu dilakukan secepatnya.
BACA JUGA: TNI-Polri Cegah Virus Corona di Perbatasan RI-PNG
"Mewakili 750 ribu profesional di industri penerbangan dan seluruh maskapai negeri kita, kami meminta dengan hormat kepada Kongres untuk bergerak cepat mengambil keputusan. Waktunya hampir habis," tulis mereka.
Dana talangan memang sangat dibutuhkan industri penerbangan di tengah mewabahnya virus corona. Namun, ada kekhawatiran maskapai akan memanfaatkan dana talangan tersebut untuk mensejahterakan para pemegang saham, bukan karyawan.
BACA JUGA: Seperti ini Cara AirAsia Cegah Penyebaran Virus Corona
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat menyinggung masalah ini dalam konferensi persnya di Gedung Putih, Sabtu (21/3). Dia menegaskan bahwa dana talangan dari pemerintah adalah untuk pekerja, bukan membeli kembali saham alias buyback.
"Saya mengusulkan ada pasal larangan buyback. Kalian tidak bisa mengambil miliaran uang negara dan membeli kembali saham kalian," tegas Trump. (AFP/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil