jpnn.com, JAKARTA - Penyebaran covid-19 di Indonesia kelihatannya makin merebak. Langkah-langkah dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah belum menampakkan hasil. Di lain pihak, masyarakat makin banyak yang resah.
Menurut Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, kalau berkaca pada prediksi Badan Intelijen Negara (BIN), puncak penyebaran virus Corona adalah pada bulan Juli. Saat itu nanti akan tercatat 106.287 kasus.
BACA JUGA: Saleh DPR Nilai Pembatasan Sosial Berskala Besar Tidak Efektif, Begini Alasannya
“Dengan jumlah yang sekarang saja kita sudah kelihatan kesulitan, bagaimana nanti kalau prediksi itu benar terjadi. Untuk mengantisipasi itu, pemerintah diminta untuk membuat kebijakan alternatif,” kata Saleh kepada JPNN.com, Sabtu (4/4/2020).
Menurut Ketua DPP PAN yang juga Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI ini, kebijakan alternatif itu sangat sederhana tetapi mudah dilaksanakan dan tidak terlalu memakan biaya.
BACA JUGA: Kajian BMKG: Iklim dan Cuaca Pengaruhi Penyebaran Corona
“Kebijakan itu adalah mewajibkan warga masyarakat untuk memakai masker setiap berada di luar rumah,” tegas polikus PAN dari Dapil Sumut II ini.
Di Ceko, kata Saleh, masker diwajibkan. Ada kalimat yang dipopulerkan di sana, “I protect you, you protect me”.
BACA JUGA: 39 TKA Asal Tiongkok Masuk ke Bintan, Saleh DPR: Sepertinya Ada Perlakuan Istimewa
“Jika semua memakai masker, semua orang saling melindungi. Di sana, kewajiban memakai masker tidak hanya bagi orang sakit, tetapi juga bagi yang sehat,” ujar mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Lebih lanjut, Saleh menegaskan kewajiban memakai masker ini bisa diterapkan sebagai pelengkap atas kebijakan sebelumnya. Sebab, social distancing dan physical distancing yang ada di dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetap tidak efektif.
Orang-orang masih keluar rumah dan masih berinteraksi sosial dalam bentuk kerumunan seperti sebelumnya. Belum lagi, pemerintah tidak bisa dengan tegas melarang orang mudik. Kondisi ini tentu tidak dapat memutus rantai penyebaran covid-19.
Menurutnya, kalau semua pakai masker, mereka yang terpaksa keluar rumah diharapkan terlindungi. Setidaknya, terlindung dari kemungkinan penyebaran akibat droplet.
“Kalau tidak pakai masker sama sekali, tentu tidak ada filter dan pengaman sama sekali. Setidaknya, masker adalah pengaman minimal yang mesti dipakai,” ujar Wakil Ketua MKD ini.
Sejalan dengan itu, kata dia, pemerintah dituntut untuk menjamin ketersediaan masker di pasaran. Selain itu, harganya juga harus terjangkau oleh semua kalangan. Dengan begitu, kewajiban ini bisa ditaati.
“Selain meminta industri untuk memproduksi secara masif, industri rumah tangga dan pekerja rumahan juga diminta berpartisipasi. Mereka tentu dapat memproduksi untuk kebetuhan terbatas di keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar Saleh.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich