jpnn.com, JAKARTA - Tanoto Foundation kembali menggelar kegiatan Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2020 yang diikuti 317 peserta dari 17 perguruan tinggi di Indonesia maupun dari mancanegara.
Kali ini TSG 2020 digelar secara virtual lewat aplikasi Zoom dan Live YouTube karena terkendala pandemi covid-19 sehingga Tanoto Foundation memilih menghindari mengumpulkan orang-orang dalam jumlah besar tersebut.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah penerima beasiswa program Teladan yang sudah berjalan sejak lama.
Chief Executive Officer (CEO) Global Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo mengatakan pandemi covid-19 tidak menghalangi kegiatan TSG maupun pelaksanaan program Teladan yang sudah dirancang penerimaannya rutin setiap tahun.
BACA JUGA: Ini Kata Kemendikbud, Tanoto dan Sampoerna soal Organisasi Penggerak
"Saya bilang, kami bisa aja tidak berbuat apa-apa saat sedang covid-19, kami bisa memberi beasiswa, uang saku tiap bulan. Tidak masalah kan. Namun, Program Teladan ini ada macam-macam kegiatan. Ada dua pilihan, kami bisa setop semuanya atau kami harus mencari solusi. Kami harus mencari solusi agar pelatihan kepada adik-adik kita ini tidak berhenti. Caranya training tetap dilaksanakan, pakai cara daring. Kalau daring sambil bertemu dalam grup, 5 orang, juga boleh," ujar Satrijo.
Dalam TSG 2020 ini, Tanoto Foundation juga tetap memberi semangat bagi para mahasiswa untuk aktif belajar dan berkarya meski dunia sedang dilanda pandemi covid-19.
BACA JUGA: Tanoto Foundation Memastikan Tidak Memakai Dana Pemerintah
Tahun ini, kata Satrijo, Tanoto Foundation memberikan beasiswa untuk sekitar 150 sampai 170 mahasiswa melalui program Teladan.
Salah satu program inisiatif Tanoto Foundation ini dijalankan dengan pengembangan kepemimpinan untuk melahirkan generasi muda Indonesia sebagai pemimpin masa depan bertanggung jawab.
Program yang diluncurkan Tanoto Foundation ini memberikan berbagai pelatihan kepemimpinan dan beasiswa kepada peserta program.
Target Teladan adalah membentuk pemimpin yang secara terus-menerus memberi dampak positif bagi komunitas di mana mereka tinggal dan bekerja.
Sasaran program tersebut adalah mahasiswa/i semester pertama dari perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation yang memiliki kemampuan, prestasi, dan potensi menjadi pemimpin cakap, unggul dan bertanggung jawab.
"Kami memberikan beasiswa Teladan ini sudah lama. Bahkan kalau dihitung ini hampir 7.600 alumni penerima program beasiswa ini. Dalam beberapa tahun terakhir kami bukan hanya bertekad ingin memberikan beasiswa tetapi juga membentuk calon-calon pemimpin masa depan melalui pelatihan-pelatihan. Beasiswa itu salah satu bagian dari yang diterima, tapi lebih dari mereka akan berkomunikasi dan mulai berorganisasi sendiri. Itu penting untuk perkembangan seseorang menjadi pemimpin masa depan. Termasuk TSG tahunan ini termasuk bagian teamwork together," tambah Satrijo.
Tanoto Foundation, lanjutnya, juga memberikan sponsorship bagi scholar untuk memiliki jaringan dalam dan luar negeri. Sebesar 30 persen dari jumlah scholars di program Teladan yang performance-nya bagus akan disponsori untuk ke luar negeri.
"Karena global expose ini juga sangat penting. Semuanya ini untuk menjadikan mereka calon pemimpin yang take forward. Artinya, kami tidak pamrih. Kami tidak minta apa-apa. Kami hanya minta satu, berprestasi dan kedua penting kembalikan yang anda miliki untuk komunitas. Pay it forward. Maka kami minta mereka untuk itu. Sharing apa yang sudah mereka pelajari dan dapatkan selama masa pengembangan sebagai calon pemimpin," tegas Satrijo.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama seorang mahasiswa penerima beasiswa Teladan Tanoto Foundation 2018 Nur Efendi Darming juga berbagi pengalaman selama mengikuti kegiatan tersebut.
Nur Efendi, dari Universitas Hasanuddin program studi Ilmu Hukum, khususnya Hukum Internasional. Dia termasuk scholars Tanoto Foundation yang terpilih untuk ikut school action di USA.
"Bagi saya banyak yang saya peroleh dari beasiswa program Teladan ini selain bantuan financial. Kami juga diberikan kesempatan latihan untuk pengembangan kapabilitas kita. Bagaimana menjadi leader di masa depan," tutur Nur Efendi.
Selain itu, dia mengaku, mendapat banyak pelatihan dan pengembangan agar menaruh perhatian untuk lingkungan sekitar dan penerapan karakter diri menjadi lebih baik.
Diakuinya, prinsip pay it forward sangat ditekankan pada para penerima beasiswa. Yaitu penerima kebaikan lewat program itu melanjutkan perbuatan baik yang sama pada masyarakat dan orang sekitarnya.
"Kami ditekankan tentang pay forward, bagaimana kami menerapkan itu atas apa yang kami peroleh, dampak positif. Melalui kegiatan positif. Kami melakukan beberapa program yang ber -impact pada masyarakat seperti kegiatan pendidikan dan donor darah untuk aksi kemanusiaan. Untuk mencapai program SDGs," kata Nur Efendi.
Dia berharap kegiatan program Teladan ini terus memberi manfaat untuk generasi muda bangsa Indonesia dalam memajukan negeri. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia