CPO Tekan Laba Kotor Indofood

Selasa, 01 Mei 2012 – 11:52 WIB
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat laba berjalan yang dapat  distribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 815 miliar.  Posisi itu tumbuh 10,9 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp  735,6 miliar. Naiknya laba seiring positifnya penjualan neto perseroan  yang tumbuh menjadi Rp 11,8 triliun dibanding periode sama tahun  sebelumnya Rp 10,8 triliun.

Tapi, melonjaknya beban pokok penjualan membuat laba bruto perseroan turun menjadi Rp 3,27 triliun dari sebelumnya Rp 3,32 triliun. Meski begitu, akibat bagian atas neto anak perusahaan turun menjadi hanya Rp 42 juta dari sebelumnya Rp 3,1 miliar, laba usaha perseroan kembali menguat menjadi Rp 1,78 triliun dari sebelumnya Rp 1,77 triliun.

Di sisi lain, kas dan setara kas perseroan pada akhir Maret 2012 tumbuh menjadi Rp 14,2 triliun dibanding edisi sama tahun lalu di kisaran Rp 10,4 triliun. Sementara nilai aset perseroan juga naik menjadi Rp 56,1 triliun dari sebelumnya Rp 53,6 triliun.
 
Manajemen mengklaim pertumbuhan penjualan dikontribusikan seluruh kelompok usaha setrategis yaitu produk bermerek (CBP), Bogasari, agribisnis dan distribusi. Di mana grup CBP memberi kontribusi penjualan tersebesar yaitu 44 persen, diikuti bogasari 25 persen, Agribisnis 23 persen dan distribusi 8 persen terhadap penjualan.
 
Grup CBP terdiri dari divisi Mi instan, dairy, penyedap makanan, makanan ringan serta nutrisi dan makanan khusus, mencatat pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 13,4 persen, didorong peningkatan volume penjualan hampir seluruh divisi dalam grup. Total nilai penjualan grup Bogasari meningkat sebesar 5,9 persen terutama disebabkan naiknya volume penjualan.

Grup agribisnis membukukan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 10,2 persen terutama didorong kenaikan volume penjualan produk minyak goreng dan lemak nabati. Grup distribusi juga mencatat peningkatan total nilai penjualan sebesar 8,1 persen antara lain didorong pertumbuhan penjualan grup CBP.

Memang turunnya harga CPO dan karet memengaruhi kinerja grup agribisnis. Disusul grup CBP dan bogasari menghadapi situasi yang penuh tantangan. Kendati begitu, kinerja dan performa perseroan terus mencatat pertumbuhan laba bersih. Itu menunjukkan model bisnis yang diterapkan manajemen tetap berjalan sesuai skenario. ”Ketangguhan  model bisnis dan kemampuan kami dalam menghadapi dinamika pasar terbukti ampuh,” tukas Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Rumah Murah 600 Ribu Unit Gandeng Perusahaan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler