Crane Gagal Angkat Merpati

Evakuasi Pesawat MA-60 Masih Berlanjut

Selasa, 10 Januari 2012 – 12:04 WIB
SAMPIT - Evakuasi pesawat jenis MA-60 milik Maskapai yang terporosok di landasan pacu Bandara H Asan Sampit belum juga berhasil. Alat crane milik PT Pelindo III Cabang Sampit yang dipinjam gagal memindahkan posisi pesawat dari lokasi terporosok. Hingga pukul 02.00 dinihari kemarin, tim gabungan baik dari tim khusus Merpati, bandara H Asan dan pihak terkait menghentikan evakuasi.

"Sekitar pukul 02.09 WIB dinihari tim evakuasi menghentikan sementara kegiatan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Fadlian Nor, Senin (9/1).

Fadlian --sapaan akrabnya mengatakan meski sebelumnya gagal mengevakuasi, tim tetap berusaha mengevakuasi pesawat buatan Cina itu. Mula dari mendatangkan teknisi khusus, hingga menyiapkan sejumlah peralatan tambahan. "Sekarang ini kami sedang meeting. Kami berecana akan menambah alat bantu untuk evakuasi pesawat dan mudah-mudahan pesawat bisa dipindahkan sesegera mungkin sehingga aktifitas penerbangan kembali normal," tegas Fadlian Nor.

Hingga kemarin siang, pengelola bandara bersama Dinas Perhubungan Kotim serta pihak terkait masih menggelar rapat untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengevakuasi pesawat.
 
Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penumpang Bandara H Asan Sampit, Harianto mengungkapkan evakuasi terus dilakukan, namun mereka belum bisa memastikan apakah proses tersebut bisa berjalan lancar, apalagi sekarang ini terkendala cuaca hujan.

Pantauan Radar Sampit saat evakuasi dinihari kemarin, mobil crane dan dongkrak khusus yang dibawa tim Merpati dari Surabaya belum juga bisa memindahkan pesawat.  Tim teknisi Merpati yang baru tiba di Sampit pada Minggu (8/1) malam via penerbangan Pangkalan Bun itu, tidak bisa berbuat banyak. Segala cara dicoba namun pesawat MA-60 yang keperosok di luar runway Bandara Sampit tak kunjung berpindah. Bahkan, ketika evakuasi berlangsung berapa kayu ulin penyangga sempat patah. Rupanya, dengan peralatan yang ada saat ini, tim belum maksimal bekerja.

Sebelumnya diwartakan pesawat milik maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA) jenis MA-60 roda bagian kiri lepas kendali hingga keperosok di samping runway Bandara H Asan Sampit, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/1) sore pukul 15.14 WIB.

Roda pesawat melintir ke tanah berlumpur ketika baru mendarat dan akan berputar arah menuju apron Bandara Sampit. Pilot pesawat terlalu mengambil jalur ke pinggir hingga saat hendak berbelok dan tidak mengira roda kiri lepas kendali keluar runway.

Saat mengalami insiden, pesawat dengan nomor penerbangan MZ 536 tersebut baru datang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, dengan mengangkut penumpang sembanyak 62 orang yang terdiri dari 46 dewasa, 10 anak-anak, enam bayi dan enam kru MA-60. Selain membawa penumpang, pesawat juga membawa barang bagasi seberat 666 kilogram yang terdiri dari 65 koli serta 86 kargo. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian, namun berapa penumpang sempat mengalami shock.

Shoulder Alamai Kerusakan
Terperosoknya pesawat jenis MA-60 milik Maskapai Merpati berdampak pada kerusakan di bahu landasan (shoulder). Meski tidak terlalu parah, kerusakan ini tetap menjadi perhatian pihak terkait.

Roda bagian kiri pesawat milik maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA) itu keluar jalur landasan pacu melintasi marking line (garis marka) hingga keperosok ke tanah berlumpur sewaktu hendak berputar menuju apron penumpang.

Akibat insiden ini, sebagian roda kiri tenggelam masuk tanah, sementara bahu landasan (shoulder) sempat mengalami sedikit kerusakan. "Kalau diperhatikan kerusakan shoulder tidak berarti, namun tetap di perhatikan dan segera diperbaiki," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotim, Fadliannor.

Menurut Fadliannor kerusakan itu berada di luar marking area, artinya dipastikan aktifitas penerbangan tidak akan terganggu. Setelah evakuasi selesai, shoulder (bahu landasan) yang rusak sedikit tersebut segera diperbaiki. "Sebelumnya kita sudah menyiapkan berapa material seperti batu koral, ini tujuan salah satunya untuk menutupi lubang akibat roda pesawat yang keperosok," sebutnya.

Fadliannor menegaskan kondisi runway bandara tidak bermasalah, kerusakan itu tidak terlalu berarti. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya memindahkan pesawat yang mengalami musibah keluar dari landasan agar aktifitas penerbangan kembali normal. (fm/ton)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Raja Skalabrak Langganan Disantroni

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler