jpnn.com, MOJOKERTO - CropLife Indonesia mendorong akselerasi pertumbuhan dan investasi di sektor pertanian, membuka jalan bagi inovasi dan kemajuan yang menjanjikan dalam mendukung ketahanan pangan.
Perkembangan teknologi modern di bidang benih dan produk perlindungan tanaman (prolintan) menjadi solusi vital bagi pertanian Indonesia.
BACA JUGA: Bertemu Pj Gubernur Sumut, Fadel Muhammad Bahas Pertanian & Ketahanan Pangan
Dalam konteks ini, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian RI memainkan peran kunci dengan mengelola perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian.
Disisi lain, Undang-undang Cipta Kerja menetapkan aturan perizinan berusaha dengan pendekatan berbasis risiko, menyederhanakan proses perizinan melalui Sistem OSS.
BACA JUGA: Kementan & TNI Perkuat Sinergi, Mentan: Perkuat Ketahanan Pangan Negara
PVTPP sebagai stakeholder Pertanian melalui kegiatan seperti Agri Investment Forum and Expo (AIFE), berupaya menciptakan iklim investasi kondusif dan meningkatkan investasi sektor pertanian.
Pada AIFE 2023, di Kebun Pemeriksaan Subtantif PVT dan Kebun Percobaan Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Timur (BPSIP Jatim) di Mojosari, Kamis (16/11), CropLife Indonesia, sebagai asosiasi global yang mewakili kepentingan petani dan industri, turut serta. Mereka mendukung inisiatif PVTPP dengan menyebarkan informasi layanan perizinan pertanian melalui media digital.
BACA JUGA: Diskusi Ketahanan Pangan di Rakernas IV PDIP: Aprindo Dorong Sensus Ekonomi Klaster UMKM
Direktur Eksekutif CropLife Indonesia, Agung Kurniawan, menyatakan kegiatan ini adalah bagian dari upaya berkesinambungan PPVTPP dalam membangun sektor pertanian.
"CropLife Indonesia mengapresiasi atas upaya PVTPP dalam mengakselerasi pertumbuhan dan investasi di sektor pertanian ini," kata Agung Kurniawan.
CropLife Indonesia, bersama stakeholder pertanian lainnya, menandatangani MOU Kerja sama dengan PVTPP untuk saling memberikan informasi standar perizinan di tingkat ASEAN, meningkatkan layanan perizinan pertanian, serta meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia.
"Di sini kita semua juga berkomitmen pada pengawasan terhadap penggunaan pestisida dan pengelolaan kemasan bekas pakai," ungkap Agung.
Dengan peran aktif CropLife Indonesia, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan asosiasi menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan dan investasi yang berkelanjutan di sektor pertanian Indonesia.
Kepala PVTPP, Leli Nuryati, dalam AIFE 2023 menyampaikan bahwa acara ini, dengan 1.000 peserta dari berbagai sektor, dilakukan secara daring dan luring (hybrid). Selain forum diskusi, terdapat pameran oleh perusahaan pertanian dengan hak PVT, produk pupuk, pestisida, serta layanan pembuatan NIB. "Tujuannya adalah mendorong partisipasi pemangku kepentingan, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan meningkatkan investasi di sektor pertanian," jelasnya.
Leli Nuryati menjelaskan, Pusat PVTPP melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Naskah Kesepakatan (NK) dengan sepuluh mitra, termasuk universitas, industri, dan petani. Kesepuluh mitra, seperti IPB University dan CropLife, bekerjasama dalam perlindungan varietas dan perizinan pertanian, sebagai strategi Kementan untuk meningkatkan pelayanan publik.
Iklim Investasi
Hadir dalam AIFE 2023 sekaligus membuka kegiatan, Plt Sekjen Kementan yang juga Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto menyebutkan, Kementan terus berupaya menarik minat para investor untuk melakukan investasi di sektor pertanian dengan kemudahan berusaha.
“Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan kemudahan berusaha. Pemangku kepentingan yang terlibat harus bersatu padu, saling mendukung, dan bekerja bersama-sama demi menciptakan lingkungan investasi yang kondusif di sektor pertanian,” tegasnya.
Investasi sektor pertanian disebut Prihasto terus meningkat. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kinerja investasi sektor selama tahun 2014-2022 melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh rata-rata sebesar 17,3% per tahun sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh 7,1% per tahun.
Kinerja investasi ini menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peluang yang besar dalam meningkatkan investasi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan adanya potensi dan peluang investasi pertanian yang merata hampir di setiap provinsi, serta komoditas-komoditas yang belum termanfaatkan dengan baik, membuka peluang yang luas untuk pertanian semakin dapat dilirik oleh investor,” tutur Prihasto.
Ia pun mendukung inisiasi penyusunan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) dan stakeholder untuk meningkatkan akselerasi dan sinergi layanan perlindungan, pendaftaran, pelepasan varietas serta pelayanan perizinan.
“Kami menyambut baik respon positif dari para stakeholder dengan perjanjian kerja sama ini untuk peningkatan layanan Kementan,” ujarnya.
Sebagai bukti keseriusan menciptakan iklim kemudahan usaha, Kementan juga turut meluncurkan Aplikasi Perizinan Pertanian pada 1st AIFE 2023. Aplikasi ini akan menjadi pintu masuk pelayanan perizinan di Kementerian Pertanian yang akan memudahkan para pelaku usaha dalam memproses perizinannya serta sudah terintegrasi dengan OSS, INSW, dan aplikasi-aplikasi di Kementan.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean