jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya pada awal tahun 2024.
Mereka mengumumkam wilayah tersebut akan terjadi hujan yang meningkat, sehingga warga diharapkan tetap waspada bencana hidrometeorologi.
BACA JUGA: Cuaca Riau 28 Desember 2023, Cukup Ekstrem, Awas!
"Tetap waspada bencana hidrometeorologi, karena terdapat potensi peningkatan curah hujan di awal tahun ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara NTB Yuhanna Maurits di Mataram, Selasa (2/1).
Sebagian wilayah NTB terpantau telah memasuki musim hujan 2023/2024 dan sebagian masih berada pada masa peralihan.
BACA JUGA: Cuaca Riau 29 Desember 2023, BMKG Beri Peringatan Dini
Dia mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba–tiba dan bersifat lokal, banjir, dan tanah longsor.
"Selain itu masyarakat dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya," kata Yuhana.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Malam Tahun Baru 2024 Hujan di Sejumlah Kota Besar
BMKG menyatakan hasil monitoring menunjukkan indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) terpantau berada pada kondisi sedang, sudah berlangsung selama 22 dasarian.
Sementara itu, kondisi IOD (Indian Ocean Dipole) positif diprediksi menuju netral setidaknya hingga pertengahan tahun 2024.
Untuk El Nino diprediksi terus bertahan pada level sedang hingga awal tahun 2024.
Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan, tetapi angin timuran masih terlihat di sebagian kecil Indonesia bagian utara.
Belokan angin terjadi di Sumatera bagian tengah, Kalimantan Utara, dan Sulawesi bagian utara. Sistem tekanan rendah terjadi di Laut Natuna Utara.
Sementara itu, sistem tekanan rendah diprediksi terjadi di Laut Natuna Utara. Analisis pada dasarian II Desember 2023 menunjukkan MJO (Madden Julian Oscillation ) aktif di fase 6 dan 7 dan diprediksi aktif menuju fase 1 dan 2 hingga awal dasarian I Januari 2024.
"MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia," ungkapnya. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Hari Ini 27 Desember 2023: Sejumlah Kota Besar Diguyur Hujan
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian