Cuaca Buruk, Pasokan Ikan Laut Berkurang

Kamis, 18 Oktober 2012 – 07:34 WIB
BELAWAN- Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini mengakibatkan pasokan ikan laut berkurang di pasar tradisional di utara Kota Medan. Ini disebabkan gelombang tinggi mencapai dua meter lebih yang melanda perairan Sumatera mengakibatkan sejumlah nelayan di Belawan masih enggan berangkat melaut.

Amatan Sumut Pos (Grup JPNN) di beberapa pasar tradisional seperti di Pasar Kapuas Kecamatan Medan Belawan dan Pasar Tradisional Kecamatan Medan Marelan, penurunan pasokan ikan laut memang tidak terjadi secara signifikan mempengaruhi masyarakat, namun dampak dari kurangnya pasokan ikan diperkirakan mencapai 15 hingga 20 persen tersebut membuat harga jual ikan laut mengalami kenaikan.

Untuk harga ikan gembung kuring kasar misalnya saat ini harganya mencapai Rp32.000 per kg dari sebelumnya Rp27.000 per kg, ikan tongkol sekitar Rp24.000 per kg atau naik dari sebelumnya Rp21.000 per kg dan ikan kakap Rp40.000 per kg dari sebelumnya Rp38.000 per kg.

"Kalau sudah sebagian nelayan di Belawan tidak melaut karena kondisi cuaca buruk, sudah pasti pasokan ikan yang masuk ke pedagang juga minim. Biasanya ikan yang masuk ke kami misalnya 100 kg, paling sekarang ini cuma 80 kg itupun terkadang ada beberapa jenis ikan tidak ada," kata Ismail (37) seorang pedagang di Pasar Tradisional Marelan.

Wakil Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdul Rahman kepada Sumut Pos membenarkan cuaca buruk menyebabkan nelayan sulit melaut sepanjang Juni hingga Oktober 2012.

"Selama tidak melaut para nelayan bekerja serabutan, seperti tukang becak, naik ojek dan buruh bangunan. Apa saja dilakukan mereka agar bisa bertahan hidup. Dan di saat kondisi seperti inilah nelayan membutuhkan bantuan pemerintah," ujar Abdul Rahman.

Untuk seminggu ini kata dia, gelombang memang mulai mereda. Nelayan juga ada yang sudah mulai memberanikan diri untuk berangkat melaut, namun jarak tempuh kapal-kapal penangkap ikan nelayan kecil di Belawan hanya sekitar 2 sampai 3 mil laut.

"Mereka (nelayan-red) hanya melaut paling jauh sekitar tiga mil, tidak bisa lebih karena masih beresiko terhadap keselamatan nelayan," ucapnya. Kepala Seksi Kesyahbandaran PSDKP Stasiun Belawan, Jatmoko menghimbau, pada saat cuaca buruk dan gelombang terjadi di laut agar kapal-kapal penangkap ikan nelayan berlindung di tepian pantai atau pulau terdekat. Ini dilakukan guna menghindari hal-hal tidak diinginkan terjadi yang dapat mengancam keselamatan jiwa para nelayan itu sendiri.

"Selain itu kita juga menghimbau supaya nelayan maupun pengusaha kapal ikan melengkapi alat keselamatan seperti jaket pelampung, banyaknya harus sesuai dengan jumlah nelayan yang ada diatas kapal ikan. Pelampung bulat berukuran besar juga mesti dilengkapi minimal satu unit untuk satu kapal," ungkap Jatmoko.(mag-17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangkai Pesawat Tempur Hawk 200 Dievakuasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler