Cuaca Buruk, Susi Air Batal Terbang

Bandara Terendam Banjir, Ekspress Air Divert ke Biak

Jumat, 27 April 2012 – 07:21 WIB

MANOKWARI - Cuaca ekstrim, hujan disertai angin kencang yang terjadi lebih kurang 4 jam lamanya, siang hingga malam kemarin menyebabkan penerbangan dari dan ke Manokwari terganggu. Bahkan, seluruh areal Bandara Rendani pun terendam banjir.

Pesawat Susi Air yang sedianya akan terbang ke Bintuni siang kemarin akhirnya batal terbang setelah sempat mengambil posisi take off di runway. Pilot memutuskan menunda penerbangan karena kondisi cuaca yang dinilai sudah membahayakan.

“Pesawat sudah dalam posisi mau terbang, tetapi pilot kemudian memutuskan penerbangan dibatalkan karena cuaca buruk akibat hujan lebat dan kabut tebal,” ungkap Sroyer Elissa salah seorang penumpang pesawat Susi Air kepada wartawan di Rendani, kemarin.

Sementara itu, pesawat Ekspress Air dengan rute Jakarta-Makasar-Sorong-Manokwari yang rencananya landing di Rendani pukul 14.00 WIT, akhirnya harus mengalihkan (divert) pendaratan ke bandara Frans Kaisepo Biak.

Cuaca buruk juga mengakibatkan pesawat Wings Air dari Sorong terlambat tiba di Manokwari. Pesawat  sebenarnya direncanakan tiba  pukul 17 .00 Wit namun  mundur sekitar 30 menit.

Kepala Bandara Bambang Hartato yang dikonfirmasi koran ini membenarkan cuaca ekstrim telah menyebabkan sejumlah maskapai menunda dan mengalihkan penerbangannya. “Besok (hari ini) penumpang Ekspress Air (yang divert ke Biak )  akan diterbangkan lagi dari Jayapura ke Manokwari. Sementara untuk yang ke Bintuni (Susi Air)  besok (hari ini) akan berangkat pukul 06.00 Wit,” jelas Bambang.

Sesuai pantauan koran ini, akibat hujan lebat yang mengguyur Manokwari kemarin, sebagian areal Apron bandara terendam banjir setinggi 20 cm sejak  sekitar pukul 12.00 WIT. Luapan air bahkan masuk hingga ke ruang tunggu VIP dan beberapa ruangan sekitarnya.

Pihak bandara pun terpaksa bekerja ekstra untuk mengeringkan genangan air yang terus meninggi akibat hujan yang tak kunjung berhenti. Satu unit mobil pemadam kebakaran terpaksa diturunkan untuk digunakan menyedot air.

Menurut Kepala Bandara Rendani Manokwari, Bambang Hartato genangan air disebabkan karena saluran pembuangan air di sekitar runway  tidak mampu menampun debit air begitu tinggi akibat hujan berkepanjangan siang kemarin.

“Kita sudah lakukan pembersihan secara berkala, tetapi tidak bisa mengimbangi luapan air dari atas. Ini juga karena pembangunan di bagian atas Bandara sudah terlalu banyak sehingga berpengaruh terhadap daya tampung saluran di landasan,” kata Bambang.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Antusias Urus KK Berbasis NIK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler