Cuaca Ekstrim Hingga Maret

Senin, 14 Januari 2013 – 07:58 WIB
BOGOR-Cuaca ekstrim diprediksi akan terus mengepung Bogor hingga Maret mendatang. Cuaca paling ekstrem diperkirakan terjadi pada Februari. Karena itu, masyarakat Bogor, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana diimbau untuk ekstra waspada. Bencana banjir dan longsor pada awal dan akhir tahun selalu menjadi langganan Bogor.

Tren peningkatan curah hujan tersebut menjadi petaka, karena bisa memicu keganasan Sungai Ciliwung. Fluktuasi ketinggian air di Bendung Katulampa pun menjadi sulit diprediksi, sehingga ancaman banjir bisa datang kapan saja. 

"Hingga pertengahan Januari, jumlah curah hujan di wilayah Bogor mencapai 235 milimeter atau meningkat 50 persen dari jumlah curah hujan pada Januari 2012 lalu, 136 milimeter,” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi, (BMKG) Dramaga Nuryadi.

Menurutnya, curah hujan tinggi diperkirakan per harinya mencapai 49,6 milimeter (mm) yang masih mendominasi wilayah Selatan Bogor. “Seperti Cisarua, Puncak dan selebihnya hujan dengan intensitas sedang 12-21 mm berada di wilayah Utara, Timur Bogor hingga Depok,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bendungan Katulampa Andi Sudiman mengatakan, curah hujan juga memengaruhi debit air Ciliwung di Bendungan Katulampa, yang mengakibatkan debit air naik-turun, warga hilir (Jakarta) pun diimbau tetap waspada banjir.

“Hari ini (kemarin, red)  debit air Ciliwung baru dua kali di atas normal (50 sentimeter), pada pukul 04:30 dan pukul 11:00 siang, ketika intensitas hujan reda makan posisi debit air juga berangsur turun,” kata Andi.

Namun demikian, menurutnya, debit air Ciliwung bisa langsung meningkat secara tiba-tiba dalam beberapa jam, mengingat kondisi hulu dan Sungai Ciliwung yang kritis.

“Dulu ada siklus lima tahunan. Pada 2002 memuncak, kemudian terjadi lagi pada 2007. Dari situ, ketinggian air Sungai Ciliwung selalu mengalami peningkatan signifikan setiap tahun," tukasnya.

Kondisi curah hujan yang tinggi diperparah dengan buruknya drainase di hampir seluruh jalan utama di Kota Bogor. Buangan air hujan juga tak normal mengalir di drainase utama. Beberapa  titik juga terbilang rawan banjir.  Terlebih, banyak sampah di drainase dan selokan. (ram/bac/yus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selat Sunda Terancam Lumpuh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler