Cubit Paha Kiri, Paha Kanan Terasa Juga

Kamis, 28 Juli 2016 – 07:10 WIB
Ilustrasi TNI. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - TAK ada yang membantah bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun: Melayu. Dalam semangat kekerabatan dan sesama negara di Kawasan ASEAN, keduanya terus berupaya meningkatkan hubungan kerja sama dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah kerja sama di bidang militer.

Saat ini, Angkatan Bersenjata kedua negara serumpun ini sedang menggelar latihan bersama. Latihan kali ini fokus pada Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana Alam. Latihan sudah dimulai sejak, Rabu, 27 Juli hingga 3 Agustus 2016 di Malaysia.

BACA JUGA: DMasiv Isi Soundtrack Film Animasi Malaysia

Kegiatan dengan nama Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia - Indonesia (Malindo) Dasarsa-9 AB/2016 tersebut melibatkan 1.831 personel TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan ATM (Angkatan Tentera Malaysia).

Panglima Angkatan Tentera Malaysia (ATM) Jenderal Tan Sri Dato’ Sri (Dr) Hj Zulkifeli bin Mohd Zin dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan secara bersama membuka secara resmi latihan yang berlangsung di Padang Kawad Lapangan Upacara Markas Wilayah (Mawilla)-1 Pangkalan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM), Tanjung Gelang, Kuantan, Malaysia.

BACA JUGA: Rahasia Lion Air Group Mau Sikat Bisnis di Tiongkok Terbongkar

 

Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan ( di atas podium). FOTO: Puspen TNI

BACA JUGA: Indonesia dan AS Tingkatkan Kerja Sama Militer

Jenderal Tan mengungkapkan bahwa kali ini adalah giliran Malaysia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Latgabma Malindo 2016.  

Tan berharap melalui latihan bersama ini Tentara Indonesia dan Tentara Malaysia dapat mendekatkan hubungan antara kedua negara atau lebih tepat lagi sebagai dua negara bersaudara yang memiliki kesepahaman yang mendalam.

“Ibaratkan kata pepatah Melayu cubit paha kiri, paha kanan terasa juga,” ucapnya.

“Latgabma kali ini merupakan latihan pertama kali yang bertemakan Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana atau Humanitarian Assistance And Disaster Relief (HADR),” kata Tan seperti dilansir dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI.

Tema ini, kata Tan, amat bertepatan sekali dengan situasi dan perkembangan masa kini yang memerlukan bantuan serta komitmen dalam menangani bencana dan membantu orang yang kena musibah.

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Tan menyampaikan, “Saya sekali lagi mendambakan kedatangan rekan-rekan dari Tentara Nasinal Indonesia datang ke Malaysia untuk bersama-sama melaksanakan Latgabma Malindo Darsasa-9AB/2016 dengan berbekalkan semangat kebersamaan."
 
Ia berharap ikatan keakraban dan ukhuwah yang terjalin selama ini akan berkekalan dan terus diperkukuhkan lagi pada masa depan.

'Marilah kita sama-sama melaksanakan latihan ini dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan kesetabilan dan keamanan di negeri ini,” pungkasnya.

Bak gayung bersambut, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan juga mengungkapkan harapannya dan target yang ingin dicapai dalam latihan tersebut.

Sebelum acara pembukaan, Didit menyampaikan berdasarkan hasil keputusan sidang ke-12 High Level Committee (HLC) Malindo tanggal 3 Desember 2014 di Jakarta, Panglima Angkatan Bersenjata kedua negara telah memberikan direktif awal Latgabma Malindo Dasarsa-9 AB/2016. Materi latihan tentang Humanitarian Assistence Disaster Relief (HADR) atau Penanggulangan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan.
 
Sebagai tindak lanjut Staf Perancang Latihan (SPL) dan Kelompok Perancang Latihan (KPL), Latgabma Malindo telah melaksanakan rapat-rapat perencanaan latihan sampai dengan bulan April lalu di Kuantan, Malaysia.

“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para perencana latihan dari kedua Angkatan,” ujar Didit Herdiawan.
 
“Tugas kita bersama belum selesai, laksanakan latihan dengan semangat dan sungguh-sungguh serta patuhi prosedur latihan yang telah ditentukan guna mewujudkan zero accident dan memperoleh hasil latihan yang optimal,” tegas Kasum TNI lagi.
 
Lebih lanjut, Didit mengatakan, salah satu akibat perubahan iklim yang exstrim atau gelobal climate change effects, bencana alam kerap melanda negara-negara di seluruh penjuru dunia dan semakin tidak dapat diprediksi kedatangannya di kawasan Asia Tenggara.

Khusus Malaysia dan Indonesia, kata Didit, tidak luput dari dampak bencana alam yang terjadi. Termasuk kerentanan masyarakat menjadi korban dalam jumlah besar yang sulit diantisipasi, pengembangan respons serta pola penanggulangan bencana masih sangat perlu dilaksanakan.
 
“Saya percaya dan yakin bahwa para peserta Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 yang ada dihadapan saya ini (TNI, ATM, PDRM) dan instansi terkait lainnya mampu melaksanakan latihan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Kasum TNI.
 
Turut hadir sejumlah pejabat militer pada upacara pembukaan Latgabma Malindo Dasarsa-9 AB/2016, baik dari Indonesia maupun Malaysia.

Dari Indonesia tampak hadir Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, Kasdivif-1/Kostrad sebagai  Deputy Exercise Director  Brigjen TNI Agus Suhardi, Paban VII/Latma Sops TNI Kolonel Inf Edison Simanjuntak, Kabagjar Progkerma Sops Mabes Polri Kombes Dedi Setia Budi dan para Perwira dari Angkatan.

Sedangkan dari Malaysia, hadir Panglima Tentera Darat YM Jeneral Tan Sri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Noor, Panglima Angkatan Bersama Leftenan Jeneral Dato’ Shahrani bin Mohd Sani, Commisioner Polis Dato’ Sri Muhammad Sabtubin Osman serta seluruh Perwira ATM.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Cantik Rusia Mengaku Istri Vin Rana Mahabharata


Redaktur : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler