Cukup Ganti HP dan Mobil, Mantan PM Kelabui Intel Junta Militer

Rabu, 30 Agustus 2017 – 07:24 WIB
Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra. Foto: Reuters

jpnn.com, BANGKOK - Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra hingga saat ini belum diketahui di mana rimbanya. Dia diduga kabur ke luar negeri sejak pekan lalu.

Kemarin, Selasa (29/8), junta militer menjelaskan bahwa tokoh 50 tahun itu membuang ponselnya sebelum melarikan diri. Dia juga berganti mobil. Kendaraan yang biasa digunakan ditinggal.

BACA JUGA: Ngaco Lagi, Malaysia Tukar Bendera Thailand dengan Indonesia

Hal itulah yang membuat Yingluck lolos dari pengawasan intelijen. ”Sulit melacak jejaknya menggunakan metode seperti yang kami gunakan sebelumnya,” ujar Kepala Militer Thailand Chalermchai Sitthisad.

Pernyataan Chalermchai itu adalah jawaban atas kritikan yang diarahkan kepada junta militer. Banyak pihak yang menilai bahwa Yingluck tak mungkin berhasil lari tanpa bantuan orang dalam.

BACA JUGA: Usai Kontra Thailand, Evan Dimas: Jangan Berpuas Diri Dulu

Selama ini, pengawasan terhadap Yingluck dilakukan dengan menggunakan pengamatan fisik dan pelacakan elektronik. Jadi, ketika peralatan elektronik milik Yingluck dibuang, intelijen kehilangan jejak.

Personel yang selama ini menjaga depan rumah Yingluck di Bangkok juga ditarik jauh hari sebelumnya. Penarikan tersebut dilakukan karena banyak pihak yang menilai bahwa penjagaan itu melangar privasi adik Thaksin Shinawatra tersebut.

BACA JUGA: Vietnam Puncaki Klasemen Grup B, Indonesia Runner Up

Sumber AFP di junta militer menyatakan, Yingluck berada di kediaman kakaknya di Dubai. Menurut Chalermchai, PM ke-28 Thailand itu tak mungkin terbang langsung ke luar negeri.

Sebab, aturan penerbangan di Thailand sangat ketat, termasuk penerbangan pribadi. Yingluck sangat mungkin keluar dari Thailand lewat jalur darat atau air.

Peluang terbesar adalah pergi ke Kamboja sebelum naik jet pribadi menuju Dubai. ”Saya yakin mantan PM Thaksin menyiapkan rencana untuknya, misalnya pesawat pribadi, sehingga orang biasa tidak bisa bertemu dengannya,” ujarnya.

Meski berstatus pelarian, pemerintah Thailand belum memiliki rencana untuk mencabut paspor Yingluck. Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengungkapkan, Yingluck memiliki dua paspor. Yakni, paspor diplomatik dan reguler.

Ada dugaan, dia memiliki paspor ketiga yang dikeluarkan negara asing. Sama halnya Thaksin yang memiliki paspor Montenegro.

Beberapa penasihat Yingluck mengungkapkan, Yingluck berencana menghadiri sidang pembacaan putusan kasus skema subsidi beras.

Tapi, dia mendapatkan informasi bahwa hakim akan menjatuhkan vonis yang berat dan dirinya tidak boleh mengajukan bebas bersyarat dengan membayar uang jaminan.

Yingluck akhirnya memutuskan lari untuk menghindari masuk penjara. (Reuters/AFP/sha/c21/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Sebut Pemain Jalankan Instruksi Luis Milla dengan Baik


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler