Curi 2 Motor, 2 Pelajar Dibekuk Polisi

Kamis, 16 Februari 2012 – 00:03 WIB

SORONG - Moral anak pelajar saat ini tampaknya kian perlu mendapat perhatian serius dari  para orang tua maupun pihak sekolah. Betapa tidak, jika sebelumnya Koran ini melansir anak-anak kecil yang masih duduk di bangku SD digelandang  ke Mapolres karena kedapatan main judi, kini  dua oknum pelajar SMP dan SMA di kota ini dibekuk polisi karena terlibat kasus curanmor (pencurian motor).   
 
Polsek Sorong Timur (Sortim) sekitar pukul 22.00 WIT, berhasil membekuk dua pelaku curanmor  RS (16) pelajar SMU  dan SB (14) pelajar SMP.  Keduanya dibekuk di tempat Kostnya yang beralamatkan di Jln Sorong Makbon atau belakang Kantor KPU.
 
Saat dibekuk kedua  oknum pelajar itu  tidak dapat berkutik dan hanya bisa pasrah saat dibawa ke Mapolsek lantaran dari tangan keduanya polisi berhasil mengamankan dua buah motor sebagai barang bukti (BB). Bahkan kedua sepeda motor (SPM) tersebut diakui kedua tersangka sebagai barang curian.

Demikian disampaikan Kapolsek Sorong Timur Kompol Rusdy Pramana,S.IK kemarin (15/2) di ruang kerjanya. Dalam keterangannya, kedua tersangka yang salah satunya masih mengenakan celana abu-abu  mengaku mencuri motor tersebut.  Bersama dengan ditangkapnya kedua tersangka pelaku curanmor yang masih berstatus pelajar itu, polisi mengamankan dua motor sebagai barang bukti (BB).
 
Dari tertangkap dua tersangka curanmor itu, terungkap satu tersangka berinisial SB (pelajar SMP) sudah dua kali beraksi di tempat yang berbeda. Dengan perbuatanya itu, ia memiliki dua laporan polisi dari dua korbannya. Awalnya Ia mengambil sebuah motor milik warga yang beralamat di Jln  Bima Km 10 masuk.
 
Motor yang diambilnya yakni Honda Revo dan SB beraksi sendiri untuk pencurian tersebut. Selanjutnya pada Senin lalu (13/2) sekitar pukul 04.00 WIT, ia bersama temanya RS, kembali beraksi di kompleks Harapan Indah. Diceritakan tersangka, perbuatan itu dilakukan saat sedang jalan-jalan di tempat kejadian perkara (TKP).
 
Saat itulah keduanya melihat motor milik anggota polis Briptu An terparkir di teras. Keduanya lalu sepakat untuk mengambil motor tersebut dengan cara mendorong motor hingga ke depan Batalion  menuju sebuah bengkel motor. Lalu tersangka meminta tolong pihak bengkel dengan alasan kunci motor hilang agar dibukakan kabel starternya.
 
Selanjutnya dengan kabel telanjang tersangka menyambungkannya dan dapat menggunakan motor untuk dibawa pulang ke tempat kostnya. Sesampainya di tempat Kost, motor hasil curian seperti halnya motor curian sebelumnya, lalu dibongkar dengan melepas sayap dan body-body motor. Ia juga melepas plat nomor motor agar tidak dikenali orang.
 
“Kalau yang satu ini (Honda Revo-red) saya curi sendiri, ada teman saya yang melepas sayap-sayapnya dan dipasang plat motor lain,”tuturnya sambil menunjuk motor Honda Revo yang dicurinya di Jln Bima. Sementara itu untuk motor Honda Blade milik anggota  Polsek  Sortim dengan  Nopol DS 2821 HW dicurinya bersama  RS.  Atas perbuatannya itu, pelajar SMP itu pun  terancam dua laporan polisi.
 
Dihadapan Kapolsek dan anggota yang memeriksanya,  kedua pelajar tersebut mengaku hanya mencuri untuk digunakan jalan-jalan saja. Ia membantah jika dikatakan untuk dijual dan mencari keuntungan dari penjualan motor curian tersebut. Bahkan, Ia juga mengaku hanya sekali melakukan pencurian. Keduanya mengaku hanya mencuri sendiri tanpa melibatkan pihak lain.
 
Namun demikian Kapolsek Sortim  saat dikonfirmasi mengatakan, melihat dari cara melakukan pencurian dan bagaimana aksi tersangka, diduga kedua pelajar itu sudah terbiasa dan mahir, untuk itu pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan apakah adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus curanmor tersebut.
“Minimal ada yang mengajari bagaimana Ia membongkar motor dan menyalakan motor tanpa kunci kontak, ini yang masih kita dalami lagi dengan memeriksa tersangka,”tandas Kapolsek Sortim.

Pantauan Radar Sorong (JPNN Group) , 2  motor yangi diamankan polisi sebagai barang bukti terlihat berantakan. Dua motor tersebut sudah dibongkar dengan melepas sayap-sayap motor serta satu diantaranya dipasang plat nomor kendaraan lain. Diduga hal itu untuk mengelabui polisi dan korban agar tidak mengenalinya saat dipakai.

Sementara itu, orangtua tersangka RS yang kemarin mendatangi Polsek  Sortim mengaku terkejut dengan adanya kabar tersebut. Ia yang mengetahui kabar ditangkapnya anaknya yang merupakan pelajar SMU itu pada pagi harinya. Dikatakan, Ia sendiri telah tiga hari mencari-cari anaknya yang kabur dari rumah sejak hari minggu.
 
Menurutnya, RS keluar dari rumah pada Minggu malam  lalu dengan membawa pakaian sekolah. Orangtua yang merasa khawatir pun mencari anaknya tersebut, ia bahkan telah mengecek ke rumah teman-temannya yang lain.
“Saya cek ke sekolahnya tapi tidak masuk sekolah, tadi baru saya dapat informasi begini,”katanya.
 
Ia juga mengaku sangat Seraya menambahkan, ia tidak menyangka jika anaknya akan terlibat kasus curanmor. Bahkan ia terkejut saat diberitahu jika anaknya tinggal dengan kost di sebuah rumah kost-kost-an pasalnya, di rumahnya sendiri ia sangat menyayangi anaknya. Ia pun pasrah dengan proses hukum yang akan diterima anaknya untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya tersebut.
 
Sementara itu, ditambahkan oleh Kapolsek Sortim, , anggotanya sekitar pukul 23.00 WIT juga berhasil mengamnakan satu buah BB curanmor di Tembok Berlin. Berawal dari adanya informasi korban curanmor yakni Yamaha MIO dengan Nopol DS 3044 HB milik Sihar B yang beralamatkan di BTN.
 
Motor itu hilang Sabtu lalu (11/1) sekitar pukul 02.00 WIT saat dia tertidur di pangkalan ojek karena mabuk itu, ditemukan saat terparkir di tembok. Motor tersebut ditemukan setelah tersangka kabur lantaran diduga merasa dibuntuti orang. Selanjutnya motor tersebut dikembalikan kekorbanya. Diduga pelaku pencurian motor itu pun masih merupakan remaja, yang kabur lantaran merasa takut saat dibuntuti korbannya. (reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Panti Pijat Plus-Plus Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler