Cyber Crime Marak, Penjualan Antivirus Melonjak

Senin, 04 Oktober 2010 – 08:28 WIB

SURABAYA - Penjualan produk anti virus untuk produk informasi teknologi (IT) di Indonesia diperkirakan makin meningkatIndikasinya adalah kenaikan tingkat kejahatan dunia maya seiring penggunaan internet

BACA JUGA: Astronom Temukan Bumi Baru

Dari survey yang dilakukan, sebanyak 86 persen  pengguna Internet di tanah air terindentifikasi telah menjadi korban cyber crime.
   
Jason Mok, consumers sales manager Symantec untuk Malaysia, Indonesia, dan Thailand mengungkapkan bahwa penjualan anti vitus Norton dari tahun ke tahun terus naik
Meski tak memberikan jumlah penjualannya, dia menyebut Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi produknya

BACA JUGA: Facebook-Skype Bakal Bergabung?

"Kompetisi produk anti virus di Indonesia sanagt ketat
Kami berusaha untuk mendominasi

BACA JUGA: Canon Keluarkan Printer Nirkabel

Karena itu pada 2009, kami menurunkan harga produk supaya lebih terjangkau," kata dia di sela pelucuran Norton Internet Security 2011 di J.WMarriot Surabaya.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara yang baru mengalami booming penggunaan intenet sebagai pendukung kehidupan sehari-hariYang menyebabkan masyarakat Indonesia merupakan sasaran empuk kejahatan dunia mayaNorton Cybercrime Report : the Human Impact menyebutkan bahwa 86 dari 100 pengguna internet di Indonesia menjadi korban kejahatan duna mayaYang meliputi komputer, penipuan online, maupun phising

"Wabah digital yang berlangsung diam-diam ini merupakan akibat ketidakpedualian konsumenSehingga membut mereka semakin rentan dan terpapar acnaman di dunia online," sebutnya.

Serangan cyber crime canggih dan semakin marak melalui situs-situs jejaring sosial yang banyak digunakan oleh pengguna internetSerangan virus dan bentuk cyber crime lainnya bisa melalui jejaring sosial, internet browser, download, google talk, email, Facebook, dan lainnya.

Data tersebut juga menunjukan bhawa sekitra 45 persen korman cyber crime tidak pernah menyelesaikan secara tuntas tindak kejahatan cyber yang mereka alamiLantaran waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut rata-rata 28 hari dengan biaya sekitar Rp 11 jutaBiaya itu dihitung selain dari biaya finasial, juga memperbaiki software dan waktu untuk reparasi komputer yang terserang virus.

"Banyak orang yang menolak melucungi diri dan komputer mereka karena berfikir hal tersebut telalu rumit," sebutnya"Padahal dengan mengambil langkah sederhana seperti mempunyai software keamanan yang lengkap dan up to date."

Karena itu,  Norton dari Symatec memasarkan produk barunya dengan keyakinan bahwa masyarakat Indonesia semakin membutuhkannya.  Norton Internet Security 2011 diperuntukna bagi konsumen ritelDengan pilihan lisensi untuk satu komputer, lisenti untuk tiga, lisensi untuk lima, serta lisensi untuk 10 komputer sekaligusHarga produk dimulai dari Rp 200 ribuan(aan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RIM Luncurkan Pesaing iPad


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler