jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah mendata bangunan dan infrastruktur di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang rusak akibat gempa dan tsunami pada Jumat (28/9) sore. Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, terdapat tujuh garda induk PLN yang padam pascagempa mengguncang khususnya di Palu dan Donggala.
"Saat ini baru dua gardu induk yang bisa dihidupkan kembali," katanya di Jakarta, Sabtu (29/9).
BACA JUGA: Doa dan Belasungkawa Prabowo untuk Korban Gempa Sulteng
Sutopo menambahkan, jaringan komunikasi di Donggala, Palu dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik terputus. Ada 276 base transceiver station (BTS) yang tidak dapat digunakan.
BNPB juga mencatat sejumlah bandara di Sulawesi mengalami kerusakan. Di Mamuju, Sulawesi Barat, ada kerusakan pada bangunan tower bandara.
BACA JUGA: Bandara Palu Beroperasi untuk Salurkan Bantuan
"Bandara Luwuk Bangai terjadi pergeseran tiang tower namun masih berfungsi," kata dia.
Adapun Bandara Palu ditutup hingga 29 September 2018 pukul 19.20 WITA. Bandara itu akan dioperasikan jika tidak terjadi gempa susulan dan tsunami lagi.
BACA JUGA: Layanan Telekomunikasi di Palu Berangsur Pulih
Bagian yang rusak di bandara Palu antara lain tower lantai empat runtuh, peralatan komunikasi dan pemancar radio rusak, jaringan VSAT down, radar yang belum berfungsi, serta keretakan di bagian landas pacu. Sekitar 500 meter dari 2.500 meter landas pacu mengalami keretakan.
"Landas pacu yang tersisa sepanjang dua ribu meter tersebut tidak dapat didarati pesawat jet berukuran besar, seperti Boeing 747 dan sejenisnya," jelas Sutopo.
Sedangkan untuk pelabuhan lebih parah. Mayoritas bangunannya mengalami kerusakan.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pray for Sulteng, Jumlah Korban Tewas Sudah 384 Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi