Daging Babi Beredar di Bandung, Begini Kata Satgas Pangan Cianjur

Rabu, 13 Mei 2020 – 05:51 WIB
Ketua Satgas Pangan Cianjur AKP Niki Ramdani. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Ketua Satgas Pangan Cianjur AKP Niki Ramdani menjamin daging sapi yang beredar di pasar di wilayah Cianjur aman dan halal untuk dikonsumsi.

Hingga saat ini, kata dia, belum ada temuan dan laporan terkait daging sapi yang dicampur dengan daging babi atau celeng.

BACA JUGA: Jahat! Daging Babi Diolah Mirip Daging Sapi, Dijual ke Pasar

"Stok daging sapi untuk pasar Cianjur berasal dari rumah potong yang ada di Cianjur, sehingga kecil kemungkinan ada oknum yang mencampur dengan daging lain. Namun kami tetap melakukan pengawasan ke lapangan untuk memastikan tidak ada peredaran daging sapi yang dicampur dengan babi atau celeng di Cianjur," katanya saat dihubungi, Rabu (13/5).

Niki mengimbau pedagang dan pembeli untuk melapor jika mendapati peredaran daging yang dicampur tersebut.

BACA JUGA: Semoga Bermanfaat, Ini Tips Membedakan Daging Babi dan Sapi

"Kami juga mengimbau penjual dan pembeli untuk melapor jika mendapati peredaran daging campuran tersebut, meskipun kecil kemungkinannya, karena Cianjur mendapat stok dari dalam Cianjur," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDAS) Cianjur Yayu Sri Rahayu menjamin daging sapi di Cianjur aman dan halal dikonsumsi serta terbebas dari daging campuran babi atau celeng seperti yang beredar di Bandung.

BACA JUGA: PSBB Jawa Barat Tidak Akan Diperpanjang

Karena, katanya, rumah pemotongan untuk stok daging Cianjur berada di lokal Cianjur bukan dari luar daerah.

"Kecil kemungkinan daging beku Cianjur yang dicampur daging babi karena selama ini di Cianjur tidak menjual daging impor yang dibekukan, sehingga mudah dicampur dengan daging lain. Cianjur mendapat stok daging sapi dari beberapa rumah potong di beberapa tempat di Cianjur," katanya.

Bahkan, kata dia, warga dapat dengan mudah mengenali perbedaan daging sapi dengan babi yang lemaknya lebih banyak dan warna daging yang pucat, meskipun disiasati untuk mengecoh pembeli apalagi penjual yang sudah bertahun-tahun sangat hapal dengan tekstur daging yang akan mereka tawarkan.

"Sampai saat ini, kami belum mendapat laporan adanya daging yang dicampur tersebut. Meskipun saat ini tingkat pemakaian mulai meningkat. Untuk stok daging, Cianjur masih terpenuhi dari rumah potong yang ada di tingkat lokal, tidak memesan dari luar," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler