Daging Impor Tiba, Dahlan Bilang Sudah Telat

Selasa, 16 Juli 2013 – 12:35 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tampak tak begitu bersemangat meski daging impor pesanan Perum Bulog akan tiba di Bandara Soekarno Hatta dari Australia hari ini. Pasalnya sejak jauh hari bekas dirut PLN ini sudah berkoar-koar meminta izin penugasan dan impor daging oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Namun izin itu baru keluar selang beberapa hari menjelang puasa.

"Sudah telat, programnya sebelum puasa kok," tutur Dahlan di Kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (16/7).

Seperti diketahui, Bulog akhirnya mendapat izin pengiriman daging sapi melalui pesawat pada Jumat (12/7) lalu. Pasca izin keluar, Bulog langsung melakukan pembelian daging sapi beku dari Australia. Sebanyak 12 ton dari 3 ribu ton daging beku yang diimpor rencananya tiba hari ini di Bandara Soekarno Hatta.

Pasokan daging ini akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan daging di Jakarta dan Jawa Barat dalam rangka operasi pasar stabilisasi harga daging.

Keterlambatan izin impor ini juga membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meradang, pasalnya pengurusan masalah daging berjalan lambat. Alhasil, tiga lembaga pun diomeli oleh Presiden. Yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Bulog.

"Daging sapi saya kira instruksi saya sudah sangat jelas, Wapres dan Menko Perekonomian juga sudah memimpin beberapa kali pertemuan, tapi implementasinya lama. Terus terang saya tidak sabar. Sama dengan tidak sabarnya rakyat. Mbulet," ketus SBY saat membuka rapat terbatas (ratas) di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu, (13/7).

SBY juga mempertanyakan kepekaan Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Bulog dalam memantau harga di pasaran maupun keluhan-keluhan termasuk di media sosial. Ia menyebut  para pejabat kurang peka atas ketidakstabilan harga bahan pokok saat ini. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gita Dorong Perizinan Impor Hanya Satu Pintu

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler