Dahi Lebar Menjanjikan, Tahi Lalat Tentukan Karir

Rabu, 26 Desember 2012 – 11:05 WIB
PEMBACA WAJAH : Master Erwin Yap di kediamannya, apartemen Bellezia, Permata Hijau kemarin. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos

Ilmu miang xian atau membaca wajah ada sejak ribuan tahun silam di Tiongkok. Hingga kini ilmu itu mampu bertahan, bahkan menyebar ke seluruh dunia. Namun, di Indonesia, belum banyak ahli ilmu tersebut. Salah seorang di antaranya adalah Erwin Yap.

RIDLWAN HABIB
, Jakarta

SEBELUM membaca lebih jauh tulisan ini, letakkan empat jari tangan kanan Anda di dahi. Ya, lakukan seperti mengecek suhu tubuh. ’’Jika jarak di atas alis hingga ujung dahi lebih dari empat jari, tahun depan peluang sukses Anda lebih besar,’’ kata Erwin Yap saat ditemui Jawa Pos di kediamannya yang asri, Apartemen Bellezia, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Senin (24/12).

Bahkan, lanjut dia, jika ujung atas dahi masih bisa dicapai dengan lima jari dari atas alis, rezeki bakal lebih besar. ’’Ini bukan ramalan, juga bukan takhayul. Tapi, wajah kita yang berbicara,’’ kata pria rapi yang sering disapa ’’Master Erwin’’ tersebut.

Menurut Erwin, tahun 2013 cocok untuk karakter orang dengan tipe yang disebut bintang perjalanan. Yakni, orang yang suka melakukan perjalanan jauh, pergi ke berbagai tempat. ’’Pasti dahi kanan kirinya tinggi,’’ katanya.

Perhitungan itulah yang disebut miang xian, ilmu membaca wajah (face reading). ’’Sebenarnya yang saya pelajari bukan hanya membaca wajah, tapi juga bazi, ilmu mengetahui karakter dari tanggal lahir. Saya juga belajar fengsui,’’ tuturnya.

Dia buru-buru menegaskan bahwa miang xian bukan mistis atau sekadar utak-atik gathuk (dihubung-hubungkan). Ilmu membaca wajah itu merupakan pengetahuan lama yang diwariskan secara turun-temurun sejak zaman kekaisaran Tiongkok kuno. Jadi, siapa pun bisa mempelajari dan menguasainya.

Erwin menyatakan, tokoh-tokoh dunia sangat memperhatikan hasil pembacaan wajah dalam karir dan pencapaian hidupnya. ’’Orang bisa punya alasan. Tapi, wajah Anda tidak bisa berbohong,’’ ujarnya lantas tersenyum.

Erwin kemudian mengutip ajaran Confusius. ’’Lihatlah ke dalam bola mata seseorang, di sana dia tidak dapat menyembunyikan dirinya,’’ katanya. Juga perkataan pujangga Inggris Shakespeare, ’’Tuhan telah memberimu sebuah wajah, dan engkau membuat wajah lainnya.’’

Karena keunikan keterampilan yang dikuasainya, Erwin sering diminta berbagai perusahaan dalam proses seleksi calon pegawai baru. Misalnya, dia pernah diminta ikut menyeleksi calon pegawai di sebuah bank. Dia lalu meminta 20 foto untuk dicocokkan dengan kebutuhan pegawai di bank tersebut. ’’Karakter wajah untuk frontline tentu berbeda tipe dari wajah untuk profesi sales,’’ ujarnya.

Dari foto-foto itu, Erwin akan memilih wajah-wajah yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan bank. ’’Dari pilihan saya itu, mereka teruskan dengan tes psikologi dan interview. Selama ini, responsnya bagus dan cocok,’’ terangnya.

Jika posisi yang dicari sangat krusial, Erwin perlu bertemu langsung dengan calon pegawai yang dicari. ’’Sebab, terkadang dengan foto kurang yakin. Karena itu, saya perlu tatap muka dengan calon pegawai itu untuk memastikan.’’

Berkat kemahirannya membaca karakter wajah seseorang, Erwin kini menjadi personal consultant beberapa direktur di perusahaan-perusahaan multinasional dan perbankan. Ilmu itu penting untuk profesi apa pun. Misalnya, untuk mengukur kejujuran klien, menilai motivasi partner bisnis, bahkan menebak karakter kesetiaan calon pasangan hidup. ’’Cukup berikan fotonya, saya bisa menilai karakter seseorang,’’ katanya.

Erwin juga dipercaya menjadi konsultan di beberapa stasiun televisi. Dia pernah menjadi tamu spesial Kick Andy beberapa waktu lalu. ’’Tapi, terkadang saya menolak kalau diminta mengomentari wajah artis. Saya tidak mau terjebak pada gosip,’’ ujarnya.

Di wajah seseorang, kata Erwin, ada lebih dari seratus otot yang bekerja setiap detik. Otot-otot itulah yang akan menunjukkan siapa sejatinya seseorang. ’’Akurasi miang xian sampai 92 persen, lho,’’ paparnya.

Terkadang, pada saat santai seperti menunggu boarding pesawat di bandara, Erwin sering mengamati berbagai ekspresi wajah orang-orang di depannya. ’’Sangat menarik karena saya seperti membaca sebuah buku di perpustakaan yang tidak habis-habis,” ungkapnya.

Erwin mengaku mulai mengenal miang xian dari ibu angkatnya, Yuniwati Effendi, yang tinggal di Batu, Jawa Timur. Sang ibu sering menemani Erwin kecil menonton televisi. Nah, saat ada wajah pejabat atau artis zaman itu yang nongol di TV, ibunya selalu menebak masa depan pejabat atau artis itu. ’’Ibu saya bilang, orang ini akan sukses atau artis itu bakal cerai. Ibu melihatnya dari garis wajah orang-orang itu,’’ tambahnya.

Awalnya, Erwin tak begitu percaya. Bahkan cenderung mengabaikan omongan ibu angkatnya tersebut. Namun, setelah lulus kuliah dengan predikat wisudawan terbaik Akademi Perhotelan Trisakti 1991, dia kembali bertemu ilmu unik tersebut. Kala itu, pria kelahiran Jakarta pada 1969 tersebut menemukan buku tentang fengsui yang dianggapnya sangat bagus.

Dia lalu memperdalam ilmu fengsui dan miang xian di Singapura, Malaysia, Belgia, serta Belanda. ’’Saya berguru langsung ke master miang xian di negara-negara itu. Anda bisa cari di internet untuk tahu nama-nama ahli miang xian,’’ ujar bungsu 10 bersaudara itu.

Menurut Erwin, ilmu miang xian hampir punah setelah revolusi kebudayaan Tiongkok.  Sebagian ahlinya justru lari ke luar negeri. Salah satunya ke Korea Selatan. Di Negeri Ginseng itu di kemudian hari ditemukan sejumlah manuskrip kuno tentang miang xian dan fengsui. ’’Mereka memakai fengsui dan miang xian untuk membangun negara,” jelasnya.

Erwin kembali ke tanah air pada 2007. Sejak itu, namanya kondang sebagai salah satu master pembaca wajah di Indonesia. Tapi, dia enggan disebut konsultan. Dia lebih senang dipanggil edukator. Sebab, dia ingin ilmu itu bermanfaat untuk orang banyak, bukan untuk pribadi.

Bagaimana kiat membaca wajah bagi pemula" Erwin diam sejenak, lalu tersenyum. Dia lantas menunjukkan gambar di BlackBerry, wajah Dahlan Iskan, menteri BUMN. ’’Kita coba baca wajah menteri favorit saya ini.’’

Dia menjelaskan bahwa struktur wajah seseorang bisa dibagi tiga bagian. Mulai ujung rambut kepala sampai atas alis termasuk wilayah langit atau bawaan lahir. ’’Lihat, dahi beliau lebar. Ini karakter tokoh,’’ katanya.

Lalu, bagian kedua antara mata hingga bawah hidung. Itu unsur manusia. ’’Ada tahi lalat di bawah mata kiri beliau. Ini bisa mengganggu kesehatan, sebaiknya dihilangkan,” ujar Erwin.

Dia mengatakan, meski ’’sekadar’’ tahi lalat, Erwin menyebutnya sebagai unsur yang memengaruhi struktur wajah. Ada tahi lalat yang membawa keberuntungan, ada tahi lalat yang justru menghambat. Karena itu, beberapa tokoh menghilangkan tahi lalat setelah berkonsultasi dengan Erwin. Hanya, dia enggan menyebutkan namanya.

’’Off the record,” tegasnya. Berdasar catatan koran ini, Presiden SBY pernah melakukan operasi untuk menghilangkan tahi lalat di dahi sebelah kanan.

Bagian ketiga disebut unsur bumi. Letaknya mulai atas bibir sampai dagu. ’’Lihat senyum beliau, ada semacam garis melingkari bibir yang tidak terputus. Itu karakter bagus. Selain itu, ada tahi lalat di dagu kiri,’’ tambahnya.

Tahi lalat di bawah dagu juga dimiliki banyak tokoh dunia. Misalnya, Mao Tse Tung (Tiongkok) atau Megawati Soekarnoputri. ’’Secara umum, karakter wajah Pak Dahlan seimbang antara unsur langit, manusia, dan bumi. Itu ideal untuk menjadi pemimpin,’’ ungkapnya. (*/c5/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiat Ilham Jayakesuma Menghadapi Masa Pensiun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler