Dahlan: Almarhum Wamen ESDM Sering Cerita Pendakian

Sabtu, 21 April 2012 – 20:29 WIB

JAKARTA--Meninggalnya Wakil Menteri ESDM  Wijajono Partowidagdo yang cukup mendadak, membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan terkejut. Baginya sosok guru besar ITB itu punya kharisma tersendiri. Dia pun menceritakan pertemuan terakhir dengan wamen berambut gondrong tersebut.

"Terakhir saya bertemu beliau Kamis siang lalu di istana, beliau masih seperti biasa saja. Hari itu ada sidang kabinet terbatas membahas pelaksanaan APBN-P yang dipimpin Presiden SBY. Beliau mewakili menteri ESDM yang berhalangan hadir," tutur  Dahlan di Jakarta, Sabtu (21/4).

Ditambahkannya, sebelum sidang almarhum Wid terlihat menjelaskan sesuatu kepada Wapres. Kemudian mendatangi Dahlan dan menjelaskan hal yang sama.

"Rupanya almarhum minta dukungan untuk idenya mengenai BBM. Menurut almarhum, BBM yang diimpor sekarang ini sudah bukan premium lagi sehingga sebenarnya wajar harganya sedikit lebih tinggi," tuturnya.

Yang diimpor sekarang ini, kata Dahlan menirukan statemen Wamen ESDM, sudah lebih tinggi mutunya dibanding premium yang lalu. Ini karena premium model lama sudah tidak diproduksi lagi.

"Belum sampai penjelasan selesai, Presiden SBY masuk ruang sidang. Pembicaraan terputus. Waktu sidang diskors untuk makan siang, saya tidak satu meja makan dengan beliau sehingga tidak ada kontak lagi," ucapnya.

Menurut Dahlan, almarhum Wid memang sering cerita mengenai pendakian ke berbagai gunung yang menjadi hobinya. Almarhum termasuk orang yang memegang prinsip dengan kuatnya. Yang menjadi haknya akan dia tuntut sampai berhasil. Tapi kalau bukan haknya almarhum tidak akan mau menerima.

Soal mobil dinas, misalnya, almarhum menuntut karena haknya. Tapi dia menolak menerima honor tertentu karena merasa bukan haknya. "Demikian juga beliau kelihatan jengkel kalau ada orang sok tahu mengenai perminyakan padahal tidak pernah mendalami soal minyak," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, sebagai guru besar perminyakan, penulis buku-buku tentang minyak dan sebagai ahli yang selalu dipercaya perusahaan-perusahaan minyak kelas dunia, almarhum merasa ilmunya dilecehkan oleh orang-orang yang seperti tiba-tiba saja ahli minyak di layar TV. (Esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Siti Dimolotov, Polisi Harus Ungkap Motif Teror


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler