JAKARTA - Pasca melakukan operasi cuci otak di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Jumat pagi lalu (15/2), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku lebih cerah pemikirannya.
Meski mengaku telah membersihkan otaknya, Dahlan menolak bila dirinya dikatakan sedang mengidap suatu penyakit. Mantan bos PLN ini menegaskan bahwa dirinya tidak mengidap sakit. Tapi operasi itu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti stroke.
Awalnya Dahlan pernah memeriksa kesehatannya, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ada penyumbatan di sebelah otak kirinya. Dan mayoritas orang yang mengantri melakukan operasi cuci otak, bukanlah orang yang sakit, tapi mereka yang masih sehat.
"Terlalu banyak orang menderita, tiba-tiba kena struk, tanpa tahu dia sakit apa sebelumnya, padahal orang itu juga suka olahraga kayak saya," ujar Dahlan di kawasan Pecenongan, Jakarta, Senin (18/2).
Bahkan operasi cuci otak ini sudah lama terbelesit dipikirannya, tepatnya sejak salah satu koran harian mengulas tentang cuci otak, namun baru kemarin tercapai. "Sejak empat tahun lalu saya baca di surat kabar dan saya tertarik," jelasnya.
Tidak seperti operasi kebanyakan, Dahlan mengaku tidak perlu melakukan puasa sebelum operasi cuci otak dimulai. Operasipun berjalan lancar dan tak memakan waktu lama.
"Proses 20 menit selesai, enggak perlu puasa. Hasilnya baik dan lancar. Setelah operasi tidak ada pantangan," tutur Dahlan. "Pokoknya saya bersyukur sudah melakukan itu (operasi cuci otak-red) dan saya tidak menyesal," tutup Dahlan. (chi/jpnn)
Meski mengaku telah membersihkan otaknya, Dahlan menolak bila dirinya dikatakan sedang mengidap suatu penyakit. Mantan bos PLN ini menegaskan bahwa dirinya tidak mengidap sakit. Tapi operasi itu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti stroke.
Awalnya Dahlan pernah memeriksa kesehatannya, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ada penyumbatan di sebelah otak kirinya. Dan mayoritas orang yang mengantri melakukan operasi cuci otak, bukanlah orang yang sakit, tapi mereka yang masih sehat.
"Terlalu banyak orang menderita, tiba-tiba kena struk, tanpa tahu dia sakit apa sebelumnya, padahal orang itu juga suka olahraga kayak saya," ujar Dahlan di kawasan Pecenongan, Jakarta, Senin (18/2).
Bahkan operasi cuci otak ini sudah lama terbelesit dipikirannya, tepatnya sejak salah satu koran harian mengulas tentang cuci otak, namun baru kemarin tercapai. "Sejak empat tahun lalu saya baca di surat kabar dan saya tertarik," jelasnya.
Tidak seperti operasi kebanyakan, Dahlan mengaku tidak perlu melakukan puasa sebelum operasi cuci otak dimulai. Operasipun berjalan lancar dan tak memakan waktu lama.
"Proses 20 menit selesai, enggak perlu puasa. Hasilnya baik dan lancar. Setelah operasi tidak ada pantangan," tutur Dahlan. "Pokoknya saya bersyukur sudah melakukan itu (operasi cuci otak-red) dan saya tidak menyesal," tutup Dahlan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RSKO Nyatakan Raffi Positif Pakai Stimulan
Redaktur : Tim Redaksi