JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan seorang ahli farmasi baru saja meminta Kementerian BUMN untuk mengembangkan ladang ganja.
"Tadi ada ahli farmasi saya lupa namanya siapa, datang ke sini meminta secara khusus supaya BUMN mengurusi ladang ganja," ungkap Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/4).
Menurut pengakuan sang ahli farmasi tersebut, daun dan biji ganja bisa menjadi obat kanker dan jantung.
"Kata dia, daun dan biji ganja kalau diekstrak bisa menjadi obat kanker dan jantung. Kalau sudah diekstrak, zat-zat psikotropika yang ada dalam ganja akan hilang," tutur Dahlan.
Menurut pengakuan beliau, kata Dahlan alangkah sayang kalau setiap tahun dan berton-ton ganja tersebut dibakar. Ahli farmasi tersebut sebelumnya sudah menawarkan kerja sama dengan pihak swasta, namun kata dia pihak swasta tersebut tidak berani mengambil resiko.
"Sehingga ahli farmasi tadi menawakan pada BUMN. Apakah BUMN tidak terpikir untuk mengolah pengobatan yang begitu penting?," tutur Dahlan mengulang apa yang disampaikan sang ahli farmasi tersebut.
Pengolahan ganja tersebut menurut sang ahli juga sudah diuji coba dan diproduksi sampai Tiongkok. "Makannya jangan sampai kita kalah. Dan ini menurut saya masuk akal termasuk kenapa di Aceh sering menanam daun ganja," saut Dahlan.
Mendengar usulan tersebut, mantan dirut PLN ini masih akan mengkaji lebih lanjut. "Ini menarik, saya meminta fakultas-fakultas farmasi bisa meneliti ini," tukasnya. (chi/jpnn)
"Tadi ada ahli farmasi saya lupa namanya siapa, datang ke sini meminta secara khusus supaya BUMN mengurusi ladang ganja," ungkap Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/4).
Menurut pengakuan sang ahli farmasi tersebut, daun dan biji ganja bisa menjadi obat kanker dan jantung.
"Kata dia, daun dan biji ganja kalau diekstrak bisa menjadi obat kanker dan jantung. Kalau sudah diekstrak, zat-zat psikotropika yang ada dalam ganja akan hilang," tutur Dahlan.
Menurut pengakuan beliau, kata Dahlan alangkah sayang kalau setiap tahun dan berton-ton ganja tersebut dibakar. Ahli farmasi tersebut sebelumnya sudah menawarkan kerja sama dengan pihak swasta, namun kata dia pihak swasta tersebut tidak berani mengambil resiko.
"Sehingga ahli farmasi tadi menawakan pada BUMN. Apakah BUMN tidak terpikir untuk mengolah pengobatan yang begitu penting?," tutur Dahlan mengulang apa yang disampaikan sang ahli farmasi tersebut.
Pengolahan ganja tersebut menurut sang ahli juga sudah diuji coba dan diproduksi sampai Tiongkok. "Makannya jangan sampai kita kalah. Dan ini menurut saya masuk akal termasuk kenapa di Aceh sering menanam daun ganja," saut Dahlan.
Mendengar usulan tersebut, mantan dirut PLN ini masih akan mengkaji lebih lanjut. "Ini menarik, saya meminta fakultas-fakultas farmasi bisa meneliti ini," tukasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengidap Hipertensi Disarankan Komsumsi Buat Bit
Redaktur : Tim Redaksi