Kuliah umum disampaikan Dahlan Iskan, dalam rangka Dies Natalis ke- 51 Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Untuk menjadi sebuah negara maju, Kata Dahlan, Indonesia sudah memiliki modal kuat, tinggal bagaimana sekarang membenahi sistem birokrasi yang bisa menghemat anggaran dan bisa diterima oleh masyarakat.
Saat ini, 136 juta orang Indonesia tidak lagi miskin, dan itu bisa menjadi modal bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada lima belas tahun mendatang atau pada 2027. Saat ini, penduduk miskin di Indonesia tinggal 36 juta orang dan persoalan tersebut harus segera dicarikan jalan keluar.
Mantan CEO Jawa Pos ini juga menegaskan, rakyat Indonesia tidak boleh lagi merasa kecil, apalagi sekarang, Indonesia sudah masuk dalam anggota G-20 atau kelompok negara - negara dengan perekonomian besar di dunia.
Pada tahun lalu saja, tingkat ekonomi Indonesia sudah bisa mengalahkan perekonomian Belanda. Karena produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2011 kemarin, mencapai 800 miliar dolar AS lebih. Sedangkan Belanda hanya 700 miliar dolar AS lebih.
Masuknya Indonesia dalam G-20 saja, kata Dahlan, sudah membuat sejumlah negara merasa ‘jengkel’ seperti halnya negara tetangga Singapura. Bukti kebangkitan perekonomian Indonesia lainnya, sejumlah BUMN mulai menguasai pasar Asia Tenggara, sebut saja Garuda Indonesia yang sudah mulai mengalahkan dominasi maskapai penerbangan negara tetangga seperti Malaysia Airlines dan Thai Airways.
Semen Indonesia juga unggul di Asia Tenggara, belum lagi dari dunia perbankan, karena BUMN yang bergerak di bidang perbankan sudah menghasilkan laba besar di banding bank – bank yang ada di negara maju.
Lebih lanjut dia menegaskan, dengan kerja keras dan optimisme, dirinya pun merasa yakin bahwa pada 2027 nanti, Indonesia akan menjadi negara maju dan masuk enam besar raksasa ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita bisa tembus USD 9 ribu.
Namun begitu, tentu ada ganjalan yang membuat Indonesia terhambat menjadi negara maju, salah satunya yaitu 136 juta orang Indonesia yang tidak lagi miskin. Disatu sisi mereka ini menjadi modal dan disisi lain menjadi problem atau masalah, karena mereka tidak mau lagi diajak menderita dan menginginkan semuanya serba cepat.
Itu bisa membuat pemerintahan menjadi kuwalahan, karena birokrasi belum terbiasa dan itu bisa menyebabkan ketidak cocokan pemerintahan dengan mereka. Namun ada solusi yang ditawarkan Dahlan untuk mengatasi persoalan tersebut, yaitu membenahi birokrasi.
Hal demikian seperti yang sedang dilakukannya di Kementrian BUMN dan tatkala menjabat Dirut PLN. Namun begitu, Dahlan juga menuturkan pentingnya peran generasi muda mendorong peningkatan birokrasi di Indonesia menjadi lebih baik.
Lebih lanjut Dahlan juga mendorong generasi muda Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh untuk menjadi enterpreneur atau wirausaha dan tidak lagi berorientasi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kuotanya pun sangat terbatas.
Setelah lebih kurang dua jam memberikan kuliah umum, Dahlan juga membuka ruang tanya jawab dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa dan dosen untuk bertanya. Setelah menjawab pertanyaan satu persatu dan acara usai, Dahlan Iskan minta izin kembali ke Jakarta via Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AIA Financial Kalah di PHI Serang
Redaktur : Tim Redaksi