jpnn.com - TANGERANG - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan penagihan kepada manajemen PT Freeport Indonesia agar segera melunasi kewajibannya kepada negara, yakni membayar dividen.
Sebab, hingga saat ini PT Freeport belum juga menyetorkan dividennya kepada negara sejak tahun 2013. Padahal, kinerja PT Freeport selama ini dalam kondisi untung. Namun sayangnya, belum ada kabar baik dari PT Freeport.
BACA JUGA: Penundaan Akuisisi BTN Bebankan Pemerintahan Baru
"Masih seperti dulu, belum ada perkembangan (PT Freeport belum bayar dividen-red)," ujar Dahlan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (2/5).
Meski mengalami kesulitan, perseroan terus berusaha menagih PT Freeport. "Tetap diurus (oleh Kementerian BUMN), ya semoga cepat dibayar," harap dia.
BACA JUGA: Bursa Filipina Salip Indonesia
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menyebut penjualan emas dan tembaganya turun sehingga pihaknya ogah membayar dividen kepada negara. Namun, kenyataannya, volume maupun nilai total penjualan emas dan tembaganya mengalami kenaikan.
Hal tersebut terungkap dalam laporan kinerja keuangan tahun 2013 Freeport McMoran Copper & Gold (FCX), pemilik 90,64 persen saham PT Freeport Indonesia.
BACA JUGA: Toyota Target Ekspor Mobil Naik 30 Persen
Total penjualan emas dan tembaga Freeport Indonesia masih mengalami kenaikan sebesar 6,2 persen menjadi USD 4,34 miliar (Rp 49,59 triliun), pada akhir tahun 2013 dibandingkan pada periode tahun 2012 yang sebesar USD 4,09 miliar. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Berpotensi Melejit di Hari Terjepit
Redaktur : Tim Redaksi