JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendukung penuh upaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengaudit proyek jalan layang (fly over) Casablanca. Dahlan tak keberatan dengan audit itu bila memang ada kecurigaan atas PT Istaka Karya, perusahaan BUMN kontraktor Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang menghubungkan Kampung Melayu dengan Karet itu.
"Saya dukung upaya gubernur DKI untuk mengaudit jalan Casablanca. Kalau memang ada BUMN yang tidak beres, bongkar saja," ujar Dahlan di kantornya Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/4).
Bahkan Dahlan menegaskan, dirinya tidak akan melindungi pihak-pihak di Istaka Karya yang diduga melakukan penyelewengan. "Saya tidak akan tutup-tutupi dan tidak akan melindungi bahkan akan ikut membongkar kalau memang ada indikasi main-main itu," tegasnya.
Hanya saja, Dahlan mengaku tak setuju dengan penghentian proyek itu. "Proyek itu harus selesai, karena sudah ditunggu masyarakat luas," jelasnya.
Dirincikannya, proyek itu sudah mendekati rampung. "Itu yang di Jalan Sudirman tinggal sedikit lagi, gak sampai 10 meter lagi. Tinggal menyambung saja. Kalau terus digantung, menjadi tidak jelas kapan selesainya sayang sekali," sesal mantan dirut PLN ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Joko Widodo memutuskan proyek fly over Casablanca yang juga melintasi Jalan Sudirman itu dihentikan sementara. Alasannya, karena proyek tidak dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2013.
Alhasil, tidak ada ketersediaan dana untuk menyokong proyek tersebut. Jokowi -sapaan Joko Widodo- menjelaskan, proyek yang dimulai tahun 2010 itu seharusnya selesai akhir 2012. Namun, hingga saat ini proyek itu belum juga selesai.
Jokowi menilai ada pihak yang wan prestasi (ingkar janji) pada proyek itu. "Harusnya selesai akhir 2012, tetapi ternyata belum selesai sampai sekarang, jelas wanprestasi. Ini (JLNT) dihentikan dulu, dianggarkan di APBD Perubahan (2013)," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/4).
Adapun, untuk proyek JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini ada tiga paket pengerjaan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Di antara ketiga paket itu, ada satu paket yang masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pastikan UN SMP Tak Ada Masalah
Redaktur : Tim Redaksi