jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memperketat pengawasan ketersediaan pupuk. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan pupuk seiring dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang bisa menurunkan produksi pupuk dalam negeri.
Mantan Dirut PLN ini meyakini, dengan menurunnya produksi pupuk tentu akan berimbas pada berkurangnya produksi beras. Makanya, antisipasi itu dilakukan agar Indonesia tak perlu lagi mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
BACA JUGA: Solusi Memperkuat Rupiah Versi Dahlan Iskan
"Sektor pertanian enggak mungkin bangkrut. Saya tidak percaya kalau sampai beras diimpor, karena itu masalahnya ada pada pupuk. Maka itu kita benahi pupuknya," ucap Dahlan saat menjadi pembicara seminar Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/12).
Bahkan Dahlan telah mewanti-wanti pada BUMN yang menangani masalah pupuk, supaya tahun yang akan datang jangan lagi ada kelangkaan pupuk. Dengan cara ini BUMN telah membantu pemerintah untuk menekan angka impor.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Keluhkan Birokrasi yang Lambat
"Saya katakan tahun ini tidak ada lagi kelangkaan pupuk. Pupuk, kita benahi sudah 1 tahun ini, Alhamdulillah tidak ada lagi masalah pupuk. Kita buat rayonisasi, saya bilang jangan sampai ada lagi pemberitaan soal kelangkaan pupuk dan belakangan ini tidak ada berita soal itu," beber Dahlan disambut tepuk tangan para peserta seminar.
Meski begitu pria asal Magetan ini tak memungkiri bahwa Indonesia masih harus impor beras melalui Bulog. Kalaupun harus impor, kata Dahlan itu boleh dilakukan dengan kadar yang sedikit.
BACA JUGA: Harga Sembako Merangkak Naik
"Bulog persediaannya berasnya sudah 3,4 juta ton. Walaupun kita masih impor beras itu bukan karena kurang tapi karena beras kita masih pas-pasan. Pemerintah selama ini tidak berani untuk tidak impor beras sama sekali. Impor beras boleh-boleh saja, asal sedikit saja. Itu dilakukan untuk jaga-jaga jika ada gejala alam atau musibah. Sebagai cadangan saja," katanya.
Namun, untuk tahun ini calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat ini memastikan Indonesia tidak akan mengimpor beras lagi. Sebab cadangan beras juga sudah sangat cukup. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Izin Investasi Migas Makin Ringkas
Redaktur : Tim Redaksi