JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta pada PT Pertamina (Persero) agar tidak terlalu terburu-buru menerapkan pemasangan alat pemantau bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan frekuensi radio (RFID).
"Memang saya juga minta jangan buru buru dilaksanakan," pinta Dahlan di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (2/7).
Hal itu dipintanya Dahlan mengingat masyarakat baru saja menerima kenyataan bahwa harga BBM telah naik. Untuk itu, bekas dirut PLN ini mengusulkan alat RFID sebaiknya dipasang usai Lebaran 2013 nanti.
"Karena BBM baru saja naik, sehabis lebaran saja lah dipasang. Biar masyarakat tenang dulu dan menerima kenaikan harga BBM, baru dipasang (alat RFID)," pintanya.
Kalaupun dipaksakan akan dipasang bulan Juli, kata Dahlan malah akan membuat repot saja.
Pemasangan RFID seharusnya dilakukan pada 1 Juli 2013 lalu. Kemunduran pemasangan itu terjadi karena menurut Pertamina ada keterlambatan impor dari China. Pengadaan teknologi RFID ditangani oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero. (chi/jpnn)
"Memang saya juga minta jangan buru buru dilaksanakan," pinta Dahlan di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (2/7).
Hal itu dipintanya Dahlan mengingat masyarakat baru saja menerima kenyataan bahwa harga BBM telah naik. Untuk itu, bekas dirut PLN ini mengusulkan alat RFID sebaiknya dipasang usai Lebaran 2013 nanti.
"Karena BBM baru saja naik, sehabis lebaran saja lah dipasang. Biar masyarakat tenang dulu dan menerima kenaikan harga BBM, baru dipasang (alat RFID)," pintanya.
Kalaupun dipaksakan akan dipasang bulan Juli, kata Dahlan malah akan membuat repot saja.
Pemasangan RFID seharusnya dilakukan pada 1 Juli 2013 lalu. Kemunduran pemasangan itu terjadi karena menurut Pertamina ada keterlambatan impor dari China. Pengadaan teknologi RFID ditangani oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekanan Inflasi Menuju Puncak
Redaktur : Tim Redaksi