Dahlan Iskan Naik Mobil Patroli Menuju PLTU Teluk Sirih

Selasa, 30 April 2013 – 09:05 WIB
PADANG - Di sela kunjungannya ke Kota Padang guna meresmikan pengoperasian Terminal Peti Kemas (TPK) Teluk Bayur, Senin (29/4), Menteri BUMN Dahlan Iskan juga secara mendadak meninjau proyek pembangunan PLTU Teluk Sirih.

Mendadaknya Dahlan meninjau PLTU Teluk Sirih, kontan membuat pihak Pelindo Teluk Bayur dan para wartawan yang ingin meliput kegiatannya jadi kelimpungan. Kunjungan Dahlan ke PLTU, di luar randown acara yang sudah disusun panitia peresmian TPK.

Dahlan hanya ditemani Wali Kota Padang Fauzi Bahar dan ajudan. Ia ingin melihat langsung sejauh mana progres dari pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x 100 Mega Watt (MW) itu.

Saat menuju ke lokasi, Dahlan malah naik mobil patroli polisi double gardan, mengingat rute jalan menuju ke PLTU Teluk Sirih, sulit dilalui bagi kendaraan sedan yang ditumpangi Dahlan.

Sesampai di kawasan PLTU sekitar pukul 12.25 WIB, Dahlan langsung melihat lokasi pembangkit dan berdialog dengan para staf proyek PLTU Teluk Sirih. Tak lama berselang, Menteri yang gemar bersepatu kets itu kembali naik mobil. Untuk selanjutnya kembali ke bandara karena pukul 14.00 WIB, ia harus kembali berangkat ke Jakarta.

Namun sebelum mobil melaju, Padang Ekspres (Grup JPNN) sempat bertanya maksud kunjungannya ke PLTU Teluk Sirih, dengan ringan Dahlan menjawab, hanya untuk melihat perkembangannya saja.

“Sejauh ini perkembangannya sudah baik, dan saya harap dalam satu bulan ke depan PLTU ini sudah sinkron. Sehingga suplai listrik yang dibutuhkan Sumbar dan daerah yang dialirinnya jadi tercukupi,” sebut Dahlan sembari menyebutkan bila dirinya harus cepat-cepat ke BIM untuk mengejar pesawat.
 
Seperti diketahui, keberadaan PLTU Teluk Sirih itu merupakan investasi PLN guna mendukung peningkatan kapasitas layanan listrik di Sumbar dan beberapa daerah lainnya. Total investasi yang ditanamkan PLN untuk pembangkit listrik itu mencapai Rp 2,4 trilun, dan pelaksanaannya dimulai pada 2009 lalu.

Terpisah, Asisten Officer PLTU Teluk Sirih, Manuel mengatakan sebulan lagi PLTU sudah sinkron, baru sebatas teraliri listrik. Itu pun untuk baru satu pembangkit.  “Sementara untuk full operasionalnya diperkirakan pertengahan Agustus mendatang,” jelas Manuel.

Dengan beroperasinya PLTU Teluk Sirih, maka listrik di kawasan Sumatera bagian tengah sudah teraliri, khususnya Sumbar.  Seiring pengoperasian pembangkit ini, sebut Manuel, pihaknya juga menyiapkan pembangunan sejumlah gardu induk (GI) yang nantinya akan dialiri listrik dari PLTU Teluk Sirih. Di antara gardu induk yang disiapkan antara lain gardu induk di Bungus, Indarung dan Kambang.

“Untuk GI Kambang, saat ini dalam proses tahap pengerjaan dan diharapkan selesai Agustus ini,”  timpal Asisten Engineering PLTU Teluk Sirih, Tupit Summa.

Data PLN menunjukkan bila kebutuhan wilayah Sumbar sekitar 360 MW saat beban puncak, dan itu masih dibantu dari wilayah Selatan sekitar 200 MW melalui sistem Sub Interkoneksi Sumatera Bagian Tengah dan Selatan (Sumbagtengsel).

Karena kapasitas produksi listrik di Sumbar hanya sekitar 260 MW, sementara kebutuhan saat beban puncak mencapai 360 MW, atau kekurangan sekitar 100 MW, makanya PLN menyuplai arus dari Selatan sekitar 200 MW, dimana 100 MW untuk Sumbar, dan 100 MW lagi untuk Riau.

Ketergantungan Sumbar dengan tambahan daya dari Selatan karena peningkatan kebutuhan listrik Sumbar yang cukup segnifikan setiap tahun, sementara tambahan pembangkit tidak ada. Tahun 2005 lalu kebutuhan Sumbar hanya sekitar 250 MW, tapi sekarang sudah 360 MW.

Artinya, terjadi peningkatan kebutuhan 110 MW dalam lima tahun terakhir. PLTU Teluk Sirih yang dibangun PLN merupakan pembangkit listrik tenaga uap berbahan baku batubara dengan luas areal mencapai 14 hektar.

Pengerjaan PLTU Teluk Sirih sendiri, telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir, dengan menelan biaya mencapai lebih kurang Rp673,6 miliar yang dibiayai Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) dan China Development Bank (CDB).

Disambut Hangat oleh Dahlanis


Sebelumnya di Telukbayur, Dahlan disambut ratusan warga yang lama menunggu kedatangannya sejak pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 09.15 Wib, Dahlan yang menaiki sedan RI 42 tiba di Pelabuhan Teluk Bayur. Seperti biasa, ia mengenakan baju kemeja warna putih, yang lengan digulung, celana hitam, ikat pinggang hitam, dan sepatu kets yang telah menjadi ciri khasnya.

Ikut mendampingi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mantan Gubernur Sumbar Azwar Anas, Wako Padang Fauzi Bahar dan sejumlah unsur  Muspida. Sembari berjalan di karpet berwarna merah, Dahlan menggandeng tangan Azwar Anas, yang juga mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.

Tidak hanya tarian Gangnam Style saja yang digemari Dahlan Iskan. Ternyata, irama dan nada talempong musik khas tari pasambahan Minangkabau, tidak mampu membuat Dahlan berdiam diri. Kaki dan tangannya spontan bergerak, dan ikut manari-nari kecil menikmati alunan talempong.

Ketika Dahlan duduk di antara Irwan Prayitno, dan Azwar Anas, ia tak lantas duduk. Kepalanya sibuk melongok ke kiri dan kanan, melihat undangan yang hadir. Setelah duduk, ia akrab sekali bercengkrama dengan Azwar Anas. Belum selesai MC mempersilahkan Dahlan untuk memberi sambutan, ia spontan berlari, menuju podium. Senyumnya mengambang saat mengucapkan salam pada seluruh tamu yang hadir.

Dia mengatakan, kalau dulu, daerah lain yang menyedot dari Sumbar. Namun, sekarang Sumbar harus mampu menyedot daerah lain. “Mari bangkitkan kembali kepercayaan, dan meraih orang untuk menanam saham di sini. Jadikan pelabuhan ini, sebagai lokomotif ekonomi,” tuturnya.

Jelang penutupan acara, Dahlan kembali dibuat kagum oleh tari khas Minangkabau. Tari piriang ateh kaco (tari piring di atas kaca), yang dihadirkan para penari sanggar Sarumpun Baniah. Tangan kiri Dahlan sibuk memencet tombol-tombol Hp, matanya tertuju pada para penari.

Sedangkan kaki kananya hampir tidak berhenti bergerak. Sesekali ia berbisik dengan Azwar Anas. Erni Jhohan, pelantun lagu Teluk Bayur turut menghibur Dahlan Iskan dengan lantunan lagu-lagu Minang lawasnya.

Tidak saja penjabat Sumbar, masyarakat umum, yang berbahagia menyambut kedatangan Dahlan. Tiga orang Dahlanis (fans Dahlan, red) juga merasa bahagia menyambut kedatangan Dahlan. Mereka rela berdesak-desakan dengan puluhan wartawan untuk mengikuti kemana langkah pengarang buku dua tangis dan ribuan tawa itu pergi.

“Saya belum dapat bersalaman dengan bapak. Tapi, beliau melambaikan tangannya pada kami,” ujar Melly Syandi, 22, dan dua orang temannya, Revi Novita, 21, Dedel Verantika, 21.

Tiga mahasiswi Pertanian Universitas Andalas (Unand) itu mengagumi Dahlan Iskan sejak ia diangkat menjadi Menteri BUMN. Kedatangan Dahlan ke Sumbar, mereka ketahui lewat informasi teman-teman Dahlanis di facebook, dan berita media massa.

“Kita kagum pada sosok DI karena kesederhanaanya. Beliau tidak hanya bisa ngomong, tapi selalu membuktikan dengan perbuatan. Buktinya, pak Dahlan lebih sering kelapangan daripada duduk dalam ruangan," ungkap Melly.

Mereka mengatakan, komunitas Dahlanis itu merupakan tempat dimana orang-orang yang bergabung di dalamnya satu pemikiran, satu visi dan misi dengan Dahlan Iskan. “Kami pengagum pak Dahlan. Yang paling kami kagumi itu semangat dan optimis beliau dalam membangun Bangsa dan Negara. Jadi, sebagai generasi muda, kami merasa tertampar dengan tindak-tanduk beliau. Masa beliau yang sudah tua mampu berbuat demikian, kami yang masih segar tidak mampu," ungkap Melly, yang mengaku telah mengoleksi seluruh buku-buku, baju, sepatu Dahlan Iskan itu.

Melly menerangkan, sebetulnya, komunitas Dahlanis sudah terbentuk di Jakarta. Namun, untuk Sumbar, memang belum dibentuk pengurus dan anggotanya. Melly menyebutkan, Dia dan dua orang sahabatnya telah merencanakan akan mendeklarasikan komunitas Dahlanis.

“Kami mengambil dan mengagumi aura positif dari sosok Dahlan Iskan. Tidak dapat bersalamanpun kami tidak kecewa, menyaksikan beliau hadir di tengah-tengah kami saja, itu sudah lebih dari cukup,” ungkapnya sembari berfoto di belakang mobil sedan yang ditumpangi Dahlan. (zil/ayu/cr4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antam Harus Pertahankan Kekuatan Keuangan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler