JAKARTA - Lembaga Charta Politika kembali memberikan penghargaan berupa award kepada sejumlah politisi dan teknokrat. Namun tahun ini tak hanya politisi yang dapat, tapi juga borokrasi dan teknokrat. Penghargaan itu diberikan dalam sebuah acara yang dilangsungkan di Gedung Usmar Ismail, Jakarta, Selasa (28/2).
Lembaga ini memberikan lima kategori penghargaan kepada tokoh yang layak. Yakni Saan Mustopa (politisi koalisi pemerintah) Akbar Faizal tokoh (oposisi), Febri Diansyah (aktivis/pengamat), Walikota Solo Joko Widodo (politisi kepala daerah), Menteri BUMN Dahlan Iskan (pimpinan kementerian), dan politisi senior Golkar Akbar Tanjung (lifetime achievement).
Penghargaan ini adalah yang ketiga kalinya diberikan oleh Charta Politika sejak tahun 2010, yang kemudian dilanjutkan pada 2011 lalu. Sejumlah tokoh politik nasional tercatat mendapatkan pernghargaan itu seperti almarhum Gus Dur, mantan Wapres Jusuf Kalla, Ketua MK Mahfud MD, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, dan anggota DPR Maruarar Sirait.
Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya menjelaskan Saan Mustopa mendapatkan penghargaan sebagai news maker dari kategori politisi pro pemerintah didasarkan pada frekuensi pernyataan dan tone atau nada pemberitaan.
"Dalam hal isu-isu politik yang strategis, Saan Mustopa selalu tampil di garda terdepan baik itu mewakili Partai Demokrat ataupun koalisi pemerintah," jelas Yunarto.
Sedangkan pemberian penghargaan kepada Walikota Solo Joko Widodo sebagai politisi yang kepala daerah, menurut Yunarto, memiliki intensitas pernyataan di media yang tinggi dan berpengaruh positif di media. Gebrakan Jokowi memakai mobil dinas karya anak SMK mendapat peliputan yang tinggi. Jokowi juga dinilai sukses menata pemerintahan kota Solo.
Jokowi mengalahkan nominator lainnya seperti Alex Noerdin, Fauzi Bowo, Soekarwo, dan Bibit Waluyo, dan beberapa kepala daerah. Jokowi memiliki intensitas pernyataan di media yang tinggi dan berpengaruh positif di media.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mendapat penghargaan dari Charta Politika Award III dalam kategori sebagai pimpinan kementerian paling berpengaruh selama tahun 2011. Ia mendapat penghargaan ini karena dari hasil media tracking Charta Politika, menunjukkan, Dahlan selalu mendapat pemberitaan yang positif dalam kariernya di dunia pemerintahan. Sebanyak 65 persen pemberitaan di media tentangnya bernilai positif, sementara sisanya 35 persen bersifat netral.
Lembaga yang pernah dipimpin Arya Bima Sugiarto ini memberi bobot berdasarkan pemberitaan di media dengan penelitian sejak 20 Februari 2011 hingga 20 Februari 2012. Meski mendapat penghargaan, Dahlan berada dalam posisi urutan keempat secara grafis, dalam nominator kategori kementerian berpengaruh di media tahun 2011.
Dahlan tercatat memberikan 360 kali pernyataan selama di media, sehingga cukup dikenal masyarakat. Sementara itu menteri yang memberi pernyataan terbanyak dipegang oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dengan jumlah 687 pernyataan, disusul urutan kedua oleh Menteri Koordinator Polhukam Djoko Suyanto dengan jumlah pernyataan sebanyak 646 di media.
"Secara kuantitas memang lebih banyak Hatta Rajasa dengan jumlah pernyataannya di media. Tapi dari jumlah pemberitaan bernilai positif paling banyak dimiliki oleh Dahlan Iskan sehingga beliau terpilih mendapat award ini," ujar Yunarto Wijaya.
Menurut dia, Dahlan Iskan dinilai sebagai sosok yang tak suka sistem birokrasi yang bertele-tele. Hal ini karena ia berlatar belakang pengusaha dan pedagang yang profesional dan cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah. "Gaya beliau yang tak resmi dan santai jadi ciri khas kepemimpinan Dahlan Iskan. Apalagi ia sempat menjadi buah bibir karena mendatangi rapat kerja pemerintah di Istana Bogor dengan menggunakan kereta Commuter Line dan ojek," ujar Yunarto.
Dari catatan Charta Politika Indonesia, berita-berita positif mengenai Dahlan tentang kinerjanya di BUMN sebanyak 83 berita, pembangunan infrastruktur sebanyak 58 kali, tarif daftar listrik sebanyak 46 kali, pembangunan pembangkit listrik sebanyak 45 berita, mobil Esemka sebanyak 20 kali, dan pemberitaan lain tentang kehidupannya sebanyak 110 kali. (dms/rir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Deklarasikan Perang Lawan Preman
Redaktur : Tim Redaksi