Dahlan Pangkas Jabatan Deputi Restukturisasi

Selasa, 29 Januari 2013 – 21:12 WIB
JAKARTA - Satu jabatan tingkat eselon I di Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebentar lagi akan dipangkas. Rencananya, posisi Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis yang saat ini dijabat oleh Pandu Djajanto akan ditiadakan karena dianggap memiliki beban kerja yang kecil.

"Deputi itu (Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, red) tidak diperlukan karena beban kerja yang begitu kecil. Dulu diperlukan karena restrukturisasi diperlukan sekali. Sekarang IPO saja tidak jalan," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (29/1).

Dahlan pun sudah mememinta jajarannya untuk menangani BUMN yang hendak melantai di bursa melalui IPO.  "Dan nanti kalau ada IPO, cukup ditangani Deputi bersangkutan yang ada saja," imbuhnya.

Lebih lanjut Dahlan mengatakan, penghilangan jabatan Deputi Restrukturisasi juga untuk memangkas birokrasi di Kementerian BUMN.  "Kelemahan Indonesia di mata investor sekarang, nomor satu itu adalah birokrasi, nomor dua korupsi. Birokrasi menjadi sorotan tertinggi karena kenaikan belanja pegawai, tapi kinerjanya sedikit," terang Mantan Dirut PLN itu.

Nantinya, kata Dahlan, hanya akan ada tiga deputi di Kementerian BUMN. Rencana meniadakan Deputi Restrukturisasi itu akan segera diusulkan ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. "Hari ini diputuskan (Kementerian BUMN), besok atau lusa dilayangkan," tegas Dahlan.

Namun ditegaskannya, tidak akan ada satu pun pegawai Kementerian BUMN yang dipecat karena dihapusnya Deputi Restukturisasi. Sebab, para pegawainya akan dialihkan ke deputi lainnya.

"Deputi selama ini ada empat dan akan dijadikan tiga saja. Staf-staf banyak pensiun juga, nanti dimasukan yang lain. Tidak ada yang dipecat. Kita usulkan dulu persetujuan menteri Menpan RB," tukasnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Budidaya Tanaman Porang Menjanjikan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler