Padahal menurut Dahlan, Adhi Karya telah mempunyai konsep sendiri tentang pembangunab monorail dengan cara yang lebih murah dan lebih bagus. "PT Adhi Karya tidak mau kalau harus gabung lagi (join) dengan PT Jakarta Monorail untuk proyek MRT. Kalau mau PT Adhi Karya sendirian. Sekarang ini dia (Adhi Karya, red) menemukan cara yang lebih murah dan lebih baru lagi," papar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/12).
Meskipun Adhi Karya mempunyai ide lebih bagus, kata Dahlan, tapi keputusan akhir tentang pembangunan monorail di Jakarta tetap diserahkan kepada Gubernur DKI Jokowi. Jika Jokowi memberikan izin kepada Adhi Karya, maka BUMN yang bergerak di bidang konstruksi itu akan menyanggupi pembangunan monorail tanpa harus menggunakan dana APBN. "Sikap Adhi Karya menyerahkan ke Pak Gubernur untuk membuat keputusan yang independen," terang dia.
Karenanya Dahlan menghimbau Jokowi agar tak terpengaruh pihak lain dalam mengambil keputusan. "(Jokowi) tidak usah berpengaruh kepada siapapun, oleh Menteri BUMN, atau Adhi Karya. Yang penting Adhi Karya sudah mengajukan, bila tidak terpilih, ya tidak apa-apa," tegas Dahlan.
Namun sekali lagi Dahlan kembali menegaskan, jika proyek ini harus bekerjasama dengan swasta, Adhi Karya tetap memilih mundur. "Tapi kalau Adhi Karya bergabung dengan PT Jakarta Monorail, Adhi Karya pilih tidak, tetapi perkembangan baru kemarin, Adhi Karya menemukan cara yang lebih murah, detailnya akan dilaporkan ke saya satu sampai dua hari ini," demikian Dahlan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Kedelai Makin Parah
Redaktur : Tim Redaksi