Dahlan: Perlu Membangun Harapan

Senin, 18 Juni 2012 – 09:35 WIB

BANDUNG - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan menilai, kemiskinan saat ini berbeda dengan zamannya dulu. Saat ini, kemiskinan yang terjadi bercampur dengan ketidakadilan.

"Kalau dulu saya miskin, tapi sekampung miskin semua dan itu nggak masalah. Namun sekarang tidak, kemiskinan itu bercampur dengan ketidakadilan," kata Dahlan Iskan di Lapangan Upakarti, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung, kemarin (17/6).

Kemiskinan yang terjadi saat ini, dinilainya memiliki kesenjarangan cukup jauh antara satu dengan yang lainnya. Contoh paling kentara, ketika seseorang yang tak berpunya datang ke sebuah pusat perbelanjaan dan para pengunjungnya menggunakan mobil mewah. Dengan alasan tersebut, lanjut dia, wajar jika akhirnya masyarakat miskin kehilangan harapan.

"Dan itu tugas pemimpin untuk bisa mengubahnya. Pemimpinnya harus dipercaya oleh orang miskin karena kalau tidak dipercaya maka yang kita bangun untuk memunculkan harapannya tidak akan bisa," kata mantan CEO Jawa Pos Group tersebut.

Dia mengakui, cukup sulit untuk mengetaskan kemiskinan. Dan kemiskinan itu sendiri menjadi mulai tahun ini hingga 10 tahun yang akan datang akan dihapuskan. Dan ada 10 identifikasi masalah yang harus dipecahkan oleh pemimpin negeri ini. "Yang pertama itu ialah kemiskinan, kedua problem kemiskinan, ketiga problem kemiskinan, kempat problem kemiskinan. Itu sampai kedelapan problem kemiskinan," paparnya.

Sementara itu, dua hal lain yang perlu dibenahi tersebut adalah birokraksi dan infrastruktur. "Birokrasi juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dan ini tugas kita untuk mengentaskannya," ujar dia.

Kata dia, masyarakat miskin saat ini harus diberikan harapan. Dan harapan itu harus dibangun. "Harapan orang miskin harus dibangun atau "manufacturing hope"," ucapnya.  (jat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mekanisme Pendaftaran CPNS Segera Diumumkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler