Dahlan Saksikan Antrean di SPBU di Kalimantan

Rabu, 06 Februari 2013 – 10:18 WIB
BANJARMASIN - Menteri BUMN, Dahlan Iskan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Perjalanan lewat darat itu dilakukan Dahlan Iskan untuk menyaksikan langsung perusahaan BUMN seperti di PTPN XIII, pompa bensin milik pertamina hingga pembangkit listrik Asam-Asam.

"Saya sekarang sedang dalam perjalanan dari hulu sungai Barito menuju Pelaihari di Kalimantan Selatan. Sepanjang perjalanan tadi meninjau pompa-pompa bensin milik Pertamina dan melihat antrian yang panjang di setiap SPBU," kata Dahlan Iskan kepada JPNN, Rabu (6/2).

Antrean di seluruh SPBU merupakan pemandangan yang biasa di Kalimantan Selatan. Ini lantaran banyak pelaku penimbunan turut mengantre BBM di SPBU. Pengumpulan BBM ini kemudian dijual ke berbagai perusahaan pertambangan dan perkebunan sawit. Aksi ini sebenarnya sudah dilaporkan ke aparat kepolisian. Bahkan, beberapa pengumpul yang digerebek warga terbukti milik aparat kepolisian.

Dahlan juga melihat SPBU yang terbakar di Rantau, karena mobil pelangsir BBM yang tangkinya dimodifikasi terbakar saat mengisi BBM. Tadinya, kata Dahlan, modifikasi mobil tersebut dimaksudkan untuk menyiasati memperbanyak volume bahan bakar minyak (BBM) yang didapat.

"Saya juga meninjau SPBU yang menggunakan teknologi IT BBM bersubdisi yang menurut rencana juga akan diterapkan di seluruh SPBU Pertamina. Dan sekarang saya sedang menuju Pelaihari ke PTPN XIII dalam rangka meninjau perkebunan karet, sawit dan sapi," papar Dahlan.

Dahlan juga berencana meneruskan perjalanannya meninjau ke Asam-Asam guna melihat PLTU unit III dan IV yang baru saja selesai dibangun. "PLTU itu mulai dibangun saat saya jadi Dirut PLN dan sekarang baru saja beroperasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalsel yang kritis," jelasnya.

Khusus untuk SPBU yang terbakar, mantan Dirut PLN ini meminta agar segera dipercepat perbaikannya, karena seluruh mobil yang di kota Rantau harus mengisi bahan bakar ke kota Kandangan yang berjarak 22 KM. Akibatnya, semakin menambah panjangnya antrian di sana. "Pertamina juga sedang melakukan uji coba, menggunakan IT untuk mengendalikan BBM bersubsidi di seluruh pompa bensinnya di Provinsi Kalsel," imbuhnya.

Dahlan menilai, pengendalian bensin bersubsdi akan lebih efektif apabila menggunakan teknologi IT dari pada menaikkan BBM.

"Dengan pengendalian BBM bersubsidi melalui IT langsung bisa mencegah penyelewengan BBM bersubsidi dari negara," tukasnya. (chi/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Pertumbuhan Ekonomi Meleset

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler