JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tetap berkeyakinan PT Pertamina (Persero) dapat mengelola sepenuhnya saham di Blok Mahakam. Untuk itu, Dahlan tengah mempersiapkan Pertamina.
"Saya siapkan Pertamina untuk bisa 100 persen menerima penugasan Blok Mahakam, tapi keputusannya berada di pemerintah," ucap Dahlan di acara Agrinex 2013, Jakarta, Jumat (5/4).
Saat ditanya apa saja yang dipersiapkan agar Pertamina bisa mengelola Blok Mahakam, pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini masih merahasiakannya.
Mantan bos PLN ini juga tidak mempermasalahkan bila nantinya dua investor terdahulu di Blok Mahakam, yakni PT Total EP Indonesia serta Inpex Corporation akan bergabung kembali menanam kontrak di Blok Mahakam.
"Kalau memang keputusan pemerintah begitu, ya tidak apa-apa. Tapi kan belum diputuskan, karena masih akan didiskusikan lebih dulu oleh Pak Jero dan Pertamina," terangnya.
Meski begitu, Dahlan tetap optimis bahwa Pertamina dapat mengelolanya. "Pasti (Pertamina) bisa kelola, walaupun usia Blok Mahakam sudah hampir 50 tahun dengan investasi yang nantinya akan dikeluarkan Pertamina," tutup Dahlan.
Seperti diketahui, kontrak bagi hasil Blok Mahakam ditandatangani pada 1967 dan kemudian diperpanjang pada 1997 untuk jangka waktu 20 tahun hingga 2017. Saat ini, Blok Mahakam dikelola Total EP Indonesia, Prancis dan Inpex Jepang dengan komposisi 50:50. Dan total E & P kembali mengajukan permohonan perpanjangan untuk kembali mengelola Blok Mahakam.
Pemerintah saat ini masih melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif, serta melibatkan berbagai unsur terkait pengelolaan blok migas yang terletak di Kalimantan Timur itu. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan final mengenai pengelolaan Blok Mahakam yang akan berakhir masa kontraknya empat tahun lagi itu. (chi/jpnn)
"Saya siapkan Pertamina untuk bisa 100 persen menerima penugasan Blok Mahakam, tapi keputusannya berada di pemerintah," ucap Dahlan di acara Agrinex 2013, Jakarta, Jumat (5/4).
Saat ditanya apa saja yang dipersiapkan agar Pertamina bisa mengelola Blok Mahakam, pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini masih merahasiakannya.
Mantan bos PLN ini juga tidak mempermasalahkan bila nantinya dua investor terdahulu di Blok Mahakam, yakni PT Total EP Indonesia serta Inpex Corporation akan bergabung kembali menanam kontrak di Blok Mahakam.
"Kalau memang keputusan pemerintah begitu, ya tidak apa-apa. Tapi kan belum diputuskan, karena masih akan didiskusikan lebih dulu oleh Pak Jero dan Pertamina," terangnya.
Meski begitu, Dahlan tetap optimis bahwa Pertamina dapat mengelolanya. "Pasti (Pertamina) bisa kelola, walaupun usia Blok Mahakam sudah hampir 50 tahun dengan investasi yang nantinya akan dikeluarkan Pertamina," tutup Dahlan.
Seperti diketahui, kontrak bagi hasil Blok Mahakam ditandatangani pada 1967 dan kemudian diperpanjang pada 1997 untuk jangka waktu 20 tahun hingga 2017. Saat ini, Blok Mahakam dikelola Total EP Indonesia, Prancis dan Inpex Jepang dengan komposisi 50:50. Dan total E & P kembali mengajukan permohonan perpanjangan untuk kembali mengelola Blok Mahakam.
Pemerintah saat ini masih melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif, serta melibatkan berbagai unsur terkait pengelolaan blok migas yang terletak di Kalimantan Timur itu. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan final mengenai pengelolaan Blok Mahakam yang akan berakhir masa kontraknya empat tahun lagi itu. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beban Subsidi Energi di APBN Akan Diturunkan
Redaktur : Tim Redaksi