jpnn.com - JAKARTA - Permasalahan yang membelit PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) hingga kini belum menemukan titik terang. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meyakini bahwa pemberian dana Penyertaan Modal Negara (PMN), bukanlah jalan terbaik untuk menyelamatkan maskapai pelat merah itu.
"Tanggungan Merpati itu Rp 15 triliun, habis uang negara," ujar Dahlan di kantornya, Jakarta, Senin (18/8).
BACA JUGA: Gagal Bujuk Karen Agustiawan, Dahlan Iskan Ajukan Tawaran
Jalan keluar yang ia berikan yakni dengan cara mengubah utang menjadi saham, serta melakukan koasi reorganisasi atau pembersihan utang.
"Saya berkali-kali menjelaskan harus dilakukan penyelesaiannya secara tuntas, karena beban utang Merpati begitu besar, sudah bertahun-tahun utangnya Rp 7,9 triliun. Akumulasi kerugian selama itu sudah mencapai Rp 9,2 triliun," papar dia.
BACA JUGA: Dahlan: Dirut Pertamina Mundur tak Terkait Kenaikan Harga Elpiji
Tanpa cara itu, Merpati kata Dahlan, tidak mungkin bisa diselamatkan, berapapun pemerintah dan DPR memberi pinjaman kucuran dana untuk Merpati.
"Itu bisa kalau DPR menyetujui dan Menkeu menyetujui, tapi saya tidak akan mengusulkan. Karena uang itu akan hilang begitu saja. Tidak cukup untuk menyehatkan Merpati. Lebih baik tidak dikasih uang sama sekali, tetapi disetujui restrukturisasinya (ubah utang jadi saham) tadi," harap pria yang kemarin baru saja genap berusia 63 tahun itu. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jonan Masih Pikir-Pikir Terima Jabatan Dirut PLN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Pertamina Mengundurkan Diri, Dahlan tak Tunjuk Pengganti
Redaktur : Tim Redaksi