Dahlan Yakin Ngurah Rai Bakal Kalahkan Soekarno-Hatta

Jumat, 01 Februari 2013 – 15:01 WIB
Menteri BUMN Dahlan Iskan saat meninjau proyek perluasan bangunan Bandara Ngurah Rai di Bali, Jumat (1/2). Foto : Yessi A/JPNN
DENPASAR - Hari ini (1/2) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengunjungi sejumlah proyek BUMN di Bali. Lokasi pertama yang disambangi Dahlan adalah pembangunan Bandara Ngurah Rai.

Dengan didampingi  beberapa pihak dari PT Angkasa Pura I, Dahlan meninjau hampir seluruh bangunan yang pengerjaannya sudah mencapai 55 persen. "Untuk atapnya sudah mencapai 70 persen. Total pembangunan sudah 55 persen," ujar Dahlan.

Dipaparkannya, untuk penyelesaian atap memang diperlukan waktu lama. Sebab, prosesnya harus melewati beberapa kali bongkar pasang.

Mantan Bos PLN ini juga menyebut tahap pembangunan bandara Ngurah Rai terbilang rumit. "Jadi ini salah satu pembangunan bandara yang sulitnya bukan main. Karena dibangun di lokasi bandara lama. Surabaya bangun bandara baru gampang, karena dibangunnya di bandara baru," jelasnya.

Setelah beberapa kali meninjau, Dahlan menilai pengerjaan pembangunan bandara Ngurah Rai terbilang cepat. Padahal, pelayanan terhadap penumpang tak boleh dihentikan dengan proyek perluasan bangunan bandara itu.

Lalu apakah pembangunan bandara ini memecahkan rekor kecepatan? "Susah itu untuk diukur, karena ini lapangan ruwet. Di satu pihak Angkasa Pura I harus melayani penumpang, di pihak lain harus membongkar dan membangun," ucapnya.

Nantinya jika pembangunan bandara Ngurah Rai sudah selesai 100 persen, Dahlan yakin Bandara Soekarno-Hatta akan kalah. "Pokoknya kalau sudah jadi (bandara Ngurah Rai-red) bagus. Bandara Soekarno-Hatta kalah," pungkasnya.

Selama ini, Bandara Ngurah Rai dikelola oleh PT Angkasa Pura I. Sedangkan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

Pada kesempatan sama, pimpinan proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi memastikan percepatan pembangunan bandara kelas internasional itu tidak mengabaikan faktor keselamatan dan keamanan. Bahkan menurutnya, rancangan bangunannya pun ditangani arsitek berpengalaman dari Altiernam dan Endolexco.

"Untuk atap dari Kanada. Total baja 9000 ton. Lantai satu untuk kedatangan, lantai dua untuk kantor, lantai tiga untuk keberangkatan," ujar Yanus saat mendampingi Dahlan.

Yanus juga mengatakan, selain pengembangan gate, pihaknya juga tengah fokus pada pembangunan hotel. "Hotel itu anak usaha, nantinya ada 219 kamar. Rencana bintang lima, tapi minimal bintang empat," urai Yunus.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Haji Perkuat Industri Keuangan Syariah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler