"Ini merupakan wujud dari komitmen Daihatsu untuk menghadirkan kendaraan yang kompak, ramah lingkungan dan dengan harga yang terjangkau”, kata Satriyo Budiutomo, Executive Coordinator Development Project Team Research & Development Division, di Jakarta, Sabtu (22/9).
Pembuatan Daihatsu berteknologi PMFLFC itu menggunakan bahan dari sumber daya alam yang lebih sedikit dan tidak mengandung logam mulia. Dengan demikian, biaya produksi yang dikeluarkan jadi lebih rendah.
Tahap ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru, yaitu hidrazin hidrat. Zat ini memiliki kepadatan energi yang tinggi dan tidak menghasilkan CO2. Zat ini adalah bahan bakar cair yang tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru.
Satriyo menambahkan, PMFLFC merupakan generasi ketiga teknologi kendaraan yang dilahirkan Daihatsu. Tahap pertama adalah teknologi eco-idle yang mampu mengatur hidup dan matinya mesin secara otomatis dalam keadaan macet demi efisiensi konsumsi bahan bakar. "Pada tahap ini dengan sistem EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminumkan keluaran gas CO2," ungkap Satriyo.
Setelah henerasi pertama, Daihatsu melanjutkan pengembangan teknologi tahap kedua yang dikenal dengan active ignition dengan menggunakan mesin 2 silinder turbo charged. Pada produk generasi kedua ini, mesinnya memiliki komponen yang lebih sedikit sehingga lebih ringan.
"Dengan active ignition system dan berbagai improvement lainnya, efisiensi penggunaan bahan bakar bisa mencapai 30 persen," ungkapnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asus Terus Tempel Market Leader
Redaktur : Tim Redaksi