Dalam Sehari 800 Pasien Corona Meninggal, AS Baru Buru-Buru Buat Rumah Sakit Darurat

Rabu, 01 April 2020 – 08:54 WIB
Presiden AS Donald Trump. Foto: Reuters

jpnn.com, NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat sedang berpacu membangun ratusan rumah sakit darurat dekat kota-kota besar untuk mengatasi tekanan pada sistem perawatan kesehatan yang kewalahan saat Presiden Donald Trump memperkirakan situasi dua pekan mendatang akan "sangat menyakitkan".

Korban tewas akibat corona di AS, yang dihitung Reuters, menyentuh 800 pada Selasa, tertinggi dalam sehari sejauh ini.

BACA JUGA: Virus Corona Merajalela, Putin Telepon Donald Trump

Hampir separuh korban tewas itu ada di negara bagian New York, pusat pandemi corona, dan Wali Kota New York Bill de Blasio minta penegakan hukum dari pemerintahan Trump.

"Inilah titik di mana kami harus siap untuk pekan depan, saat kami memperkirakan peningkatan sangat tinggi dalam jumlah kasus. Apa yang saya minta jelas, pekan lalu, yakni personel medis militer dikerahkan di sini," de Blasio mengatakan di Pusat Tenis Nasional Billie Jean di Queens, tempat rumah sakit lapangan dibangun terburu-buru.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gaji PNS Dipotong, Pejabat Ogah Diisolasi, Ada Pesan Habib Rizieq Nih

Pusat tenis itu digunakan untuk Kejuaraan Tenis AS Terbuka, yang dijadwal akan berlangsung 24 Agustus tahun ini.

De Blasio, dari Partai Demokrat, mengatakan dia telah meminta Gedung Putih tambahan 1.000 perawat, 300 ahli terapi pernapasan dan 150 dokter pada Minggu.

Lebih dari 3.700 orang meninggal akibat corona di AS selama wabah, melebihi korban tewas serangan 11 September 2001. Total kasus terkonfirmasi di AS jadi 184.000, naik 21.000 dari Senin.

Ahli kesehatan Gedung Putih mengatakan antara 100.000 hingga 200.000 orang dapat meninggal akhirnya karena penyakit pernapasan di AS meski ada perintah di kebanyakan besar kota-kota besar menahan warga Amerika tinggal di rumah.

Lebih dari 30 negara bagian memerintahkan orang tinggal di rumah untuk menahan virus. Hal ini menghambat perekonomian dan membuat jutaan orang tak menerima penghasilan.

Trump, berbicara di Gedung Putih pada Selasa, mengatakan bahwa dua pekan mendatang akan sangat menyakitkan bagi negeri ini.

"Kami ingin warga Amerika siap untuk hari-hari sulit yang membentang di depan. Kita akan melewati dua pekan yang sangat keras dan kemudian, dengan penuh harap, seperti yang diramalkan para ahli....anda akan melihat seberkas cahaya sesungguhnya di ujung terowongan," kata Trump.

Korsa Insinyur Angkatan Bersenjata AS tengah mencari hotel, asrama, pusat pertemuan dan ruang terbuka luas untuk mendirikan sebanyak 341 rumah sakit sementara, kata Letnan Jenderal Todd Semonite kepada ABC News dalam program "Good Morning America".

Para insinyur itu sudah mengubah Pusat Konvensi Jacob Javits New York City menjadi sebuah rumah sakit dengan 1.000 ranjang dalam sepekan. (reuters/antara/jpnn)
Antiseptik Drive Thru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler