BATAM - Dalang kerusuhan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga saat ini belum ditangkap. Kapolda Kepri, Brigjen Pol Yothje Mende mengatakan anak buahnya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan yang terjadi di Hotel Planet Holiday.
"Masih melakukan pengejaran terhadap Toni dan kelompoknya yang melakukan penyerangan ke hotel planet," kata Yothje saat gelar apel pasukan di Mapolresta Barelang seperti yang dilansir Batam Pos (JPNN Group), Selasa (19/6).
Yothje lantas meminta kepada Toni untuk bersikap kooperatif. Polisi dengan satu bintang di pundaknya itu menghimbau agar Toni segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Toni Fernando adalah kubu yang melakukan penyerangan terhadap kubu Basri.
Kericuhan di Batam berawal ketika Massa dari dua kubu berbeda yang saling bersengketa lahan bentrok di Area Hotel Planet Holiday, Batam, Senin (18/6) sekitar pukul 15.00. Akibatnya, 11 orang terkapar terkena sabetan parang dan pedang.
Dari korban yang terkapar itu satu di antaranya tewas. Sedangkan Hotel Planet Holiday yang menjadi lokasi kerusuhan, kaca-kacanya hancur berantakan.
Mereka yang luka parah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Empat korban dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), empat ke Harapan Bunda (RSHB) dan tiga orang yang kritis dilarikan ke Rumah Sakit Elizabeth, Baloi.
Bentrokan berdarah ini dipicu perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batuampar oleh kubu Toni Fernando (Manager Operasional dan Pemasaran PT HMI) dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung Basri. Pada 14 Juni lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi antara PT LWAE dengan PT HMI diputus di Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam.
Dalam putusannya, PN Batam memenangkan sebagian gugatan PT LAE. Namun pihak PT HMI langsung menyatakan banding atas putusan tersebut, mengingat banyak fakta persidangan yang diabaikan pengadilan.
Helmi melanjutkan perintah tembak di tempat kepada perusuh adalah hal yang wajar. Apalagi kata dia, Batam merupakan kota industri dan investasi. "Jadi harus kita jaga bersama baik dari segi keamanan," ucapnya.
Politisi Demokrat ini mengatakan Kapolresta Barelang Kombes Karyoto harus berani bertindak tegas untuk memberantas premanisme di Batam. Menurutnya, kerusuhan yang terjadi di Hotel Planet Holiday merupakan bukti bahwa preman di Batam betul-betul nyata.
“Siapapun orangnya tidak boleh pandang bulu. Kapolresta harus tegas dan berani berantas premanisme di kota Batam terutama mereka yang membawa senjata tajam. Tembak di tempat tentunya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku," pungkasnya. (cr15/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijaga Ketat Aparat, Aktivitas Hotel Kembali Normal
Redaktur : Tim Redaksi