jpnn.com - BMW Group terpaksa harus mengevaluasi ulang terkait rencana pengembangan generasi terbaru MINI. Ini dipengaruhi oleh keputusan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit).
BMW menyatakan akan menunda pengembangan generasi terbaru dari mobil ikonik tersebut, dalam waktu yang tidak ditentukan.
BACA JUGA: Gendong Mesin Yamaha, Mobil Mini Ini Punya Tenaga 142 Hp
Keputusan BMW melihat belum jelasnya kesepakatan perdagangan antara otoritas Inggris dengan Uni Eropa selepas momentum Brexit, mulai berlaku resmi pada Februari ini.
City car MINI memang sudah enam tahun melenggang tanpa ubahan signifikan. Diharapkan generasi keempat bisa lahir pada 3 tahun akan datang.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax
Keputusan penundaan pengembangan itu, membuat platform UKL1 dari BMW masih akan digunakan selama beberapa tahun ke depan.
"Masa penggunaan platform akan diperpanjang, karena faktor biaya produksi serta adanya Brexit," kata juru bicara BMW Group, Maximilan Schoeberl kepada Reuters.
BACA JUGA: Mini Bakal Meluncurkan Varian Transmisi Manual Tahun Depan
Sebagian produksi model kendaraan keluaran MINI, termasuk lini elektrifikasinya dibuat di fasilitas produksi Oxford, Inggris. Sebagian besar suku cadang serta suplai komponennya didatangkan dari negara anggota Uni Eropa.
Kegiatan produksi MINI bisa berpindah ke negara lain, jika kesepakatan bisnis Inggris-EU itu tidak tercapai sampai akhir tahun ini. Langkah tersebut akan semakin membesar jika tarif ekspor melonjak cukup tinggi bagi BMW, yang justru menargetkan penurunan ongkos produksi mobilnya.
Basis produksi model kendaraan MINI masih bisa diperbarui, dengan menghadirkan platform FAAR Architecture milik BMW. Kemungkinan lain juga menyarankan MINI diproduksi dengan platform buatan bersama perusahaan tersebut dengan afiliasinya di Tiongkok, Great Wall. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha