jpnn.com, JAKARTA - Erupsi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berdampak terhadap empat desa di Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu.
Menurut Kepala Desa Jrakah Kecamatan Selo Boyolali Tumar, hujan abu tipis yang terjadi di Desa Jrakah masih terjadi hingga pukul 11.00 WIB.
BACA JUGA: Kabar Penting BMKG untuk Seluruh Wilayah di Indonesia
"Tetapi tidak mempengaruhi aktivitas warga," kata dia.
Menurut Tumar, ada empat desa di kawasan lereng Gunung Merapi di wilayah Selo Boyolali yang terkena hujan abu tipis, yakni Tlogolele, Klakah, Lencoh, dan Jrakah. Daerah lainnya belum mengetahui secara pasti terkena hujan abu atau tidak.
BACA JUGA: Sejumlah Wilayah Diguyur Hujan Abu dari Gunung Merapi
Dia menyebut hujan abu tipis mengguyur tanaman sayuran, tembakau, jalan, dan genteng rumah, sejak Minggu sekitar pukul 05.30 WIB. Terlihat warna berubah menjadi putih tipis.
"Petani tetap pergi menggarap ladangnya dan yang bekerja lainnya tetap berjalan seperti biasa," beber dia.
BACA JUGA: 15 Kali Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar, Siaga
Hal senada, dikatakan Kepala Desa Klakah Marwoto, hujan tipis juga terjadi di Desa Klakah atau yang terletak di sebelah barat puncak Gunung Merapi. Namun, warga tetap beraktivitas seperti biasa, kondisi tetap aman dan terkendali.
"Warga tetap tenang, aktivitas ke ladang seperti biasa. Karena, terjadi hujan abu hanya tipis tidak mempengaruhi aktivitas warga," kata Marwoto.
Sementara Sekretaris Desa Tlogolele, Kecamatan Selo Boyollai Neigen Achtah menjelaskan hujan abu yang melanda Desa Tlogolele atau terletak di sebelah barat Merapi, terjadi sejak sekitar pukul 05.30 WIB. Hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi itu terjadi di semua wilayah Desa Tlogolele.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya menyebutkan awan panas guguran yang meluncur dari Gunung Merapi, pada Minggu pagi.
Aktivitas Gunung Merapi memicu hujan abu tipis di sejumlah wilayah lereng gunung itu.
"Terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa lokasi setelah kejadian awan panas ini," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia