Dampak Siklon Tropis Masih Ancam Sejumlah Daerah

Selasa, 28 Agustus 2012 – 04:21 WIB
JAKARTA - Pusat dua siklon tropis, yakni siklon tropis Tembin dan siklon tropis Bolaven, kemarin (27/8) posisinya sudah mulai bergeser, menjauh dari kawasan Indonesia. Untuk siklon Tembin posisinya sudah bergeser mendekati daratan Cina bagian Tenggara. Sedang siklon Bolaven berada di sebelah barat daya atau selatan Jepang.

Tiga hari lalu, siklon Bolaven yang memicu banjir di Medan dan banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu malam (25/8), posisinya masih berada di sebelah barat Filipina.

Hanya saja, menurut Kepala Pusat Informasi Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Prabowo Mulyono, potensi adanya efek tidak langsung dua siklon tropis itu masih mengancam sejumlah wilayah di Indonesia.

"Siklon tropis itu seperti koma, ada buntutnya, ekornya tetap bisa mencapai Indonesia. Dampaknya bisa sampai Sumatera tengah. Efek tak langsung siklon Bolaven masih menyebabkan awan hujan di Indonesia bagian utara, seperti Aceh, Sumut, Kalbar bagian utara, Kaltim, Sulwesi bagian utara. Dalam dua-tiga ke depan baru mereda," ujar Prabowo Mulyono kepada JPNN, kemarin.

Kemarin (27/8), lanjut dia, kecepatan angin akibat dampak tak langsung siklon tersebut masih 150 km/jam. "Ke depan, karena posisinya makin menjauh, kecepatan angin maksimal 130 km per jam," urainya.

Meski posisi dua siklon tropis itu mulai menjauh, menurut Prabowo, seluruh daerah harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, ada potensi terbentuknya siklon baru. Hasil pantauan BMKG, kemarin sudah mulai terbentuk sistem tekanan rendah di sebelah timur Philipina, utara Papua. "Awal mula siklon dari sistem tekanan rendah," terangnya.

Dijelaskan, BMKG akan terus memantau terbentuknya sistem tekanan rendah itu. "Kita monitor dalam dua hingga tiga hari mendatang seperti apa perkembangannya. Apakah tekanan rendah akan menurun yang berarti pusaran makin kuat, apa seperti apa," ujarnya.

Diterangkan, pada dasarnya Agustus hingga September mendatang di Indonesia masih musim kemarau. Banjir di sejumlah daerah, seperti di Medan dan Parigi Moutong, lebih merupakan dampak dari siklon tropis tersebut.

Siklon tropis tersebut memicu aliran udara makin kuat, yang membentuk awan hujan. Bahkan, menimbulkan angin kuat di wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa. "Di bagian utara menstimulus awan-awan hujan, yang efeknya ke Sumatera bagian tengah seperti Sumut sampai dengan Aceh. Kalimantan Barat bagian utara, Sulawesi bagian utara, hingga bagian utara Papua, kepala burung," urainya.

Sekali lagi dia mengingatkan seluruh daerah agar tetap waspada meski dua siklon tropis makin menjauh. Pasalnya, masih ada potensi terbentuknya siklon tropis baru. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Tegaskan Korban Tewas di Sampang Hanya Seorang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler