jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet berharap keberadaan Lintas Raya Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) mendorong percepatan transportasi umum yang murah dan aman.
Hal ini disampaikan Bamsoet saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan LRT Jabodebek pada hari ini, Senin (28/8).
BACA JUGA: Didampingi Luhut hingga Ketua MK, Jokowi Resmikan LRT Terintegrasi Jabodebek
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan ini merupakan sebuah pencapaian terbesar dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
Setelah sebelumnya menghadirkan MRT, kini di usia 78 tahun kemerdekaan, akhirnya bisa memiliki moda transportasi massal LRT yang murah, aman, nyaman, saling terkoneksi antardaerah, sekaligus terintegrasi dengan transportasi umum lainnya.
BACA JUGA: Jokowi Minta LRT Jabodebek Segera Beroperasi
"LRT juga mempermudah masyarakat untuk bermigrasi dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal yang pada akhirnya bisa mengurangi kemacetan sekaligus mengurangi polusi udara," ujar Bamsoet seusai menghadiri peresmian LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang, Jakarta, Senin (28/9).
Bamsoet menyampaikan LRT Jabodebek terbagi dalam dua line.
Cibubur Line dengan jarak tempuh 24,3 kilometer yang memiliki 12 stasiun pemberhentian.
Kemudian Bekasi Line dengan jarak tempuh 27,3 Km yang memiliki 14 stasiun pemberhentian.
Kapasitas angkut sebanyak 1.308 penumpang setiap rangkaian kereta.
"Waktu tempuh LRT sangat cepat, karena mampu menempuh kecepatan hinga 80 km/jam," sebut Bamsoet.
Dari Stasiun Harjamukti menuju Jakarta sejauh 24 kilometer, lanjut dia, hanya membutuhkan waktu sekitar 43 menit.
Jika naik kendaraan pribadi, bisa 1,5 bahkan sampai 2 jam.
Selain saling terintegrasi antar wilayah Jabodebek, Stasiun LRT juga terintegrasi dan dekat dengan berbagai stasiun moda transportasi lainnya sehingga sangat memudahkan mobilitas masyarakat.
"Misalnya Stasiun Dukuh Atas, lokasinya berada di dekat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya," terangnya.
Sementara itu, Stasiun Halim terintegrasi dengan stasiun kereta cepat Jakarta–Bandung serta dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.
Bamsoet menambahkan pembangunan LRT Jabodebek dikerjakan oleh anak bangsa dengan melibatkan empat BUMN, yakni PT Adhi Karya, PT Len Industri, PT INKA, dan PT Kereta Api Indonesia.
Total biaya pembangunan mencapai Rp 32,6 triliun.
"Pengoperasian LRT Jabodebek dijalankan tanpa bantuan masinis, melainkan tersambung ke dalam sistem CBTC, atau sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi dari pusat kendali operasi. Ini membuktikan Indonesia mampu menghadirkan transportasi publik perkeretaapian yang maju, modern dan berteknologi tinggi," pungkas Bamsoet.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Komisi Yudisial Amzulian Rifai, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kemudian hadir juga Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, Menkeu Sri Mulyani, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi