Dampingi Pak Jokowi Saat Panen Raya Padi di Ngawi, Mentan SYL: Jangan Terlalu Lama

Sabtu, 11 Maret 2023 – 13:27 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan panen raya padi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, NGAWI - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan panen raya padi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Acara tersebut untuk melanjutkan rangkaian Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektar (ha) secara serentak.

BACA JUGA: Ketua Bakohumas Apresiasi Peran Komunikasi Publik Kementan dalam Penanganan Kasus PMK

Sebelumnya, panen raya nusantara berlangsung di Kabupaten Kebumen serentak di 30 propinsi dan 113 kabupaten. Panen raya serentak dilakukan di 18 provinsi dan 91 kabupaten guna mengawal produksi padi melimpah pada puncak panen raya Maret-April 2023.

"Saya melihat memang ada perbedaan terutama di produktivitas per hektar. Di sini (Ngawi, red) sudah ada yang mencapai 10 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare dan yang kemaren di sana (Kebumen, red) 5 sampai 6 ton per hektar," kata Presiden Jokowi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/3).

BACA JUGA: Mentan SYL: Alhamdulillah, Pak Jokowi Sangat Senang Melihat Hasil...

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan perbedaan produktivitas tersebut karena setiap daerah memiliki kesuburan dan manajemen berbeda-beda, sehingga ini baik untuk petani.

Namun, yang paling penting memang harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya berlangsung di mana - mana seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Mentan SYL & Heru Budi Sidak Pasar Induk Kramat Jati, Pastikan Bawang dan Cabai Aman

"Pembelian gabah nantinya oleh Bulog dan nanti jelas harga GKP (gabah kering panen,- red) nya berapa," terang Jokowi.

Orang nomor satu di Indonesia itu berharap agar para petani melakukan percepatan tanam.

Seusai panen harus segera olah lahan untuk tanam lagi.

"Jangan biarkan jeda terlalu lama karena ini hujanya masih ada, airnya masih ada agar kersediaan beras semakin aman," pinta Jokowi.

Sementara itu, Mentan SYL mengatakan panen raya padi nusantara yang kedua oleh Presiden Jokowi ini mensimbolkan panen bersama 1 juta hektar.

Meskipun data secara keseluruhan menunjukan pada Februari ini seluas 1,20 juta ha dengan perkiraan produksi 6,39 juta ton GKG, setara beras 3,68 juta ton.

Selanjutnya Maret seluas 1,70 juta ha dengan produksi 9,14 jt ton GKG setara beras 5,26 juta ton dan April 1,15 juta ha berjumlah 6,09 juta ton GKG setara beras 3,51 juta ton.

"Kami berharap panen lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang," ujarnya.

SYL pun menegaskan pihaknya siap merealisasiakan dengan cepat perintah Presiden Jokowi untuk dilakukan percepatan tanam padi setelah panen raya bersinergi dengan para kepala daerah.

Dari total lahan sawah 7,4 juta hektar, ditargetkan dilakukan percepatan tanam seluas 1 sampai 10 juta hektar.

"Lahan sawah kami sebenarnya 7,4 juta hektar, tetapi luas tanam lebih dari itu, agar dilakukan percepatan tanam, jangan dikasih jeda terlalu lama karena air masih ada," tuturnya.

Lebih lanjut, Mentan SYL menyebutkan produksi padi di Kabupaten Ngawi jauh lebih tinggi, yakni mencapai 8 ton perhektar dibanding daerah lainnya hanya 6 ton per hektar.

Padahal lahan di Kabupaten Ngawi bukan sawah irigasi tapi menggunakan pompa air namun perlakuanya oleh petani cukup baik.

"Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thresher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit, maka perbanyak combie dan kami siap sampai 1.000 unit menggunakan dana KUR," kata Mentan SYL. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL & Wamendag Lepas Bawang Merah ke Jakarta, Sebegini Jumlahnya, Wow


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler