Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Sri Hartoyo mengaku tetap optimis penyaluran FLPP pada tahun 2013 akan lebih baik dibanding 2012,"Dana sisa anggaran 2012 yang mencapai angka Rp 4,633 triliun nantinya akan digabungkan dengan DIPA 2013 Rp 2,709 triliun," ujarnya.
Dengan begitu, pemerintah mengalokasikan dana untuk FLPP tahun 2013 sekitar Rp 7,342 triliun. Oleh karena itu, pihaknya meminta bank-bank pelaksana pembiayaan rumah untuk lebih aktif dalam menyalurkan FLPP. "Mari kita bantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah," sebutnya
Dia berharap, pihak pengembang (developer) untuk lebih banyak menyediakan pasokan rumah, sedangkan bank pelaksana akan meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menggunakan FLPP di Indonesia. "Ini program nasional, jadi semua pihak harus turut mensukseskan," tambahnya
Pihaknya mengakui program ini masih harus banyak disosialisasikan kepada masyarakat. Tahun 2012, pemerintah menargetkan penyaluran FLPP untuk 133 ribu unit rumah, tapi bank pelaksana baru bisa merealisasikan KPR FLPP untuk 62.055 unit rumah. "Kami harap ke depan bank pelaksana bisa lebih aktif menyalurkan kepada masyarakat luas," tuturnya.
Sri menerangkan, dalam program FLPP ini Kemenpera bekerjasama dengan 21 bank pelaksana KPR FLPP terdiri dari enam bank nasional dan 15 bank pembangunan daerah. Namun demikian, pada prakteknya penyaluran dananya masih didominasi oleh Bank BTN baik konvensional maupun syariah. "Mayoritas penyaluran dari BTN," tukasnya.
Dia mencontohkan, pada tahun 2012 ini Bank BTN Konvensional telah menyalurkan KPR FLPP untuk 57.885 unit rumah senilai Rp 2,29 triliun, sementara BTN Syariah menyalurkan KPR FLPP untuk 2.746 unit rumah senilai Rp 107 miliar. "Sedangkan bank pelaksana lainnya hanya sekitar 100 hingga 600 unit," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korsel Mulai Seriusi Jembatan Batam-Bintan
Redaktur : Tim Redaksi