JAKARTA - Perbankan syariah bagai kebanjiran berkah. Ini setelah triliunan Rupiah dana haji yang selama ini disimpan di bank konvensional, dialihkan ke bank syariah.
Direktur Eksekutif Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Edy Setiadi mengatakan, BI mengapresiasi kebijakan Kementerian Agama yang mengalihkan dana haji dari bank konvensional ke bank syariah. "Saya gembira," ujarnya Kamis (18/4).
Menurut Edy, dana tersebut harus bisa dimanfaatkan perbankan syariah untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan, sehingga bisa mendongkrak aset dan kinerja bank syariah. "Akhirnya Pak Anggito (Anggito Abimanyu, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Red) bisa memegang komitmen untuk mengembangkan bank syariah," katanya.
Anggito menambahkan, seluruh dana setoran awal jamaah haji di tanah air sebesar Rp 11 triliun yang ada di bank konvensional akan dialihkan ke bank syariah. Upaya ini diharapkan mendorong ekonomi syariah sekaligus mengoptimalisasikan dana haji. "Jamaah menghendaki agar uang haji dikelola syariah," katanya.
Menurut Anggito, dalam satu tahun terakhir, komposisi dana haji yang disimpan di bank syariah terus meningkat. Misalnya, per Juli 2012, total dana haji Rp 45 triliun ditempatkan pada sukuk atau obligasi syariah Rp 35 triliun (78 persen), di bank non syariah Rp 6 triliun (13 persen) dan di bank syariah Rp 4 triliun (9 persen).
Lalu, per April 2013, dari total dana haji sebesar Rp 55 triliun, ditempatkan di sukuk Rp 35 triliun (63 persen), bank non syariah Rp 11 triliun (20 persen) dan bank syariah Rp 9 triliun (17 persen). Setelah dipindah, maka total dana haji yang disimpan di perbankan syariah akan mencapai Rp 20 triliun.
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyambut positif kebijakan Kementerian Agama yang mengalihkan dana haji dari bank konvensional ke bank syariah. "Ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama dan Dirjen PHU untuk memenuhi keinginan masyarakat dan amanah Undang-undang," ujar Ketua Umum Asbisindo Yuslam Fauzi.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri ini juga meminta industri perbankan syariah untuk memanfaatkan momentum ini dengan mengelola dana haji tersebut sebaik-baiknya. "Bank-bank syariah harus mengelola dana tersebut untuk meningkatkan kinerja," katanya.
Sekretaris Jenderal Asbisindo Ahmad Kusna Permana menambahkan, dengan proyeksi pertumbuhan perbankan syariah tahun ini sekitar 40 persen, maka aset industri perbankan syariah akan tumbuh sekitar Rp 80 triliun. "Saya yakin bank-bank syariah sudah punya pipeline pembiayaan sebesar Rp 80 triliun tersebut. Artinya dana haji sebesar Rp 11 triliun itu dapat diserap perbankan syariah," ucapnya. (owi)
Direktur Eksekutif Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Edy Setiadi mengatakan, BI mengapresiasi kebijakan Kementerian Agama yang mengalihkan dana haji dari bank konvensional ke bank syariah. "Saya gembira," ujarnya Kamis (18/4).
Menurut Edy, dana tersebut harus bisa dimanfaatkan perbankan syariah untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan, sehingga bisa mendongkrak aset dan kinerja bank syariah. "Akhirnya Pak Anggito (Anggito Abimanyu, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Red) bisa memegang komitmen untuk mengembangkan bank syariah," katanya.
Anggito menambahkan, seluruh dana setoran awal jamaah haji di tanah air sebesar Rp 11 triliun yang ada di bank konvensional akan dialihkan ke bank syariah. Upaya ini diharapkan mendorong ekonomi syariah sekaligus mengoptimalisasikan dana haji. "Jamaah menghendaki agar uang haji dikelola syariah," katanya.
Menurut Anggito, dalam satu tahun terakhir, komposisi dana haji yang disimpan di bank syariah terus meningkat. Misalnya, per Juli 2012, total dana haji Rp 45 triliun ditempatkan pada sukuk atau obligasi syariah Rp 35 triliun (78 persen), di bank non syariah Rp 6 triliun (13 persen) dan di bank syariah Rp 4 triliun (9 persen).
Lalu, per April 2013, dari total dana haji sebesar Rp 55 triliun, ditempatkan di sukuk Rp 35 triliun (63 persen), bank non syariah Rp 11 triliun (20 persen) dan bank syariah Rp 9 triliun (17 persen). Setelah dipindah, maka total dana haji yang disimpan di perbankan syariah akan mencapai Rp 20 triliun.
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyambut positif kebijakan Kementerian Agama yang mengalihkan dana haji dari bank konvensional ke bank syariah. "Ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama dan Dirjen PHU untuk memenuhi keinginan masyarakat dan amanah Undang-undang," ujar Ketua Umum Asbisindo Yuslam Fauzi.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri ini juga meminta industri perbankan syariah untuk memanfaatkan momentum ini dengan mengelola dana haji tersebut sebaik-baiknya. "Bank-bank syariah harus mengelola dana tersebut untuk meningkatkan kinerja," katanya.
Sekretaris Jenderal Asbisindo Ahmad Kusna Permana menambahkan, dengan proyeksi pertumbuhan perbankan syariah tahun ini sekitar 40 persen, maka aset industri perbankan syariah akan tumbuh sekitar Rp 80 triliun. "Saya yakin bank-bank syariah sudah punya pipeline pembiayaan sebesar Rp 80 triliun tersebut. Artinya dana haji sebesar Rp 11 triliun itu dapat diserap perbankan syariah," ucapnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erik Meijer Akan Jadi Direktur Komersial Garuda
Redaktur : Tim Redaksi